visitaaponce.com

Ini Penyebab Orang Asia Rentan Terkena Hipertensi

Ini Penyebab Orang Asia Rentan Terkena Hipertensi
Ilustrasi(Freepik)

PERHIMPUNAN Dokter Hipertensi Indonesia (Indonesian Society of Hypertension/INASH) menjelaskan mengapa orang Asia lebih rentan terkena penyakit hipertensi dibandingkan ras lainnya yang berada di seluruh dunia.

"Populasi Asia itu punya gen yang sensitif dengan garam. Dibandingkan dengan (orang) Eropa, ini merupakan salah satu faktor risiko terjadinya tekanan darah tinggi atau hipertensi dan ini berbeda dengan ras Kaukasia," kata Ketua Perhimpunan Dokter Hipertensi Indonesia Eka Harmeiwaty, saat ditemui di Jakarta, Jumat (17/5).

Eka menuturkan salah satu faktor gen Asia cenderung sensitif dengan garam disebabkan oleh adanya budaya makan yang telah terbentuk sejak dulu tidak bisa lepas dari makanan-makanan yang rasanya asin. 

Baca juga : Rutin Mengukur Tekanan Darah akan Bantu Anda Mendeteksi Hipertensi

Di Jepang, Korea, dan Tiongkok, misalnya, mereka menyukai makanan yang telah difermentasi seperti stinky tofu (tahu busuk), kimchi, dan natto.

Sementara di Indonesia, makanan yang dia sebutkan identik dengan rasa asin dan digemari seperti sambal, saos sambal, ikan asin sampai camilan dan makanan beku yang dijual di pusat perbelanjaan.

"Garam itu menyebabkan resistensi cairan, makanya volume darah banyak, jadi, tekanan darah tinggi," kata dia.

Baca juga : Waspadai Penyakit Ginjal, Cara Pencegahan dan Gejalanya

Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Kementerian Kesehatan, yang dirilis pada 2018, prevalensi penderita hipertensi di Indonesia telah mencapai 34,1%.

Temuan di rumah sakit menunjukkan banyak pasien hipertensi mengalami komplikasi seperti stroke, serangan jantung, gagal ginjal hingga cuci darah. Kondisi itu bahkan sudah ditemukan di usia yang jauh lebih muda.

Eka mengatakan, jika sebelumnya faktor risiko hipertensi banyak ditemukan pada pasien yang berusia 55 tahun ke atas, saat ini, trennya bergeser ke arah usia 30 sampai 40 tahun. Tren itu juga berlaku pada kondisi secara global.

Baca juga : Masyarakat Diingatkan Rutin Periksa Tekanan Darah di Rumah

"Itu sudah genetik dan genetik itu sudah tidak bisa diapa-apakan. Orang Asia itu memang secara genetik lebih sensitif dengan
garam," ujar dia.

Menanggapi situasi tersebut, Eka menyarankan supaya masyarakat tidak mengonsumsi garam lebih dari lima gram per hari atau setara dengan satu sendok teh per orang per hari. 

Dibandingkan dengan membeli makanan siap saji, dia mengatakan lebih baik memasak lauk pauk di rumah karena takaran bumbu yang dapat diatur sesuai kebutuhan masing-masing orang.

Konsumsi daun seledri dan mentimun dapat menurunkan tekanan darah tinggi. Sedangkan terkait dengan minuman, dia menyarankan agar penderita hipertensi memperbanyak konsumsi air putih.

Tidak dianjurkan bagi penderita hipertensi meminum banyak kopi, terutama dengan hipertensi berat. Kalaupun ingin minum kopi, penderita dapat memilih kopi hitam yang lebih sehat dan berkhasiat bagi tubuh. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat