Ini Tips Perawatan Kulit Lansia yang Menderita Gangguan Ginjal
DOKTER spesialis kulit dan kelamin Arini Astasari Widodo mengatakan untuk lansia yang mengidap penyakit gangguan ginjal ada kiat khusus untuk menangani permasalahan kulit yang biasanya terjadi karena adanya pembatasan cairan.
Arini mengatakan, orang dengan gangguan ginjal kronis atau Chronic Kidney Disease (CKD) bisa mengalami masalah kulit kering karena dehidrasi akibat harus membatasi cairan. Selain itu juga karena kurangnya komponen minyak dalam kulit seiring bertambah usia.
"Keringnya kulit lansia bisa disebabkan dua hal. Satu, dia memang kurang cairan, kedua kurang komponen minyak. Itu dua hal yang membuat kulit kering," kata Arini dalam diskusi daring memperingati Hari Lansia Nasional 2024, Rabu (29/5).
Baca juga : Sistem Ekskresi pada Manusia, Organ-Organ, dan Gangguannya
Berkurangnya kelembaban kulit pada lansia juga karena berkurangnya komponen asam hialuronat yang menarik air ke kulit dan kelembaban natural yang juga berkurang seiring bertambahnya usia seperti ceramide dan lipid pada kulit yang berkurang.
Dokter lulusan Universitas Indonesia itu mengatakan cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut adalah dengan memberikan hidrasi secara topikal seperti membasuh kulit dengan air dengan lap basah atau water spray.
Selain itu, juga bisa menggunakan pelembab atau moisturizer yang memiliki kandungan yang lebih pekat dan banyak komponen minyaknya.
Baca juga : Ini 3 Perawatan Dasar Agar Kulit Lansia tidak Kering
"Untuk membantu mencegah kulit kering namanya moisturizer therapeutic, biasanya ada tiga komponen yaitu humectant yang menarik air ke kulit, kemudian yang bersifat emollient yang mengisi celah di dalam kulit, dan ketiga moisturizer yang sifatnya oklusif, dia dapat membuat seperti barrier lipid dalam kulit sehingga mencegah penguapan air ke kulit," papar Arini.
Arini mengatakan jika pasien mengalami gatal di area kulit yang kering, harus berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan obat gatal yang sesuai karena harus memperimbangkan fungsi ginjal pasien.
Biasanya obat akan diberikan dalam dosis yang lebih rendah karena kadar ureum yang tinggi.
Pengobatan juga dilakukan dengan dokter spesialis penyakit dalam untuk menangani penyakit ginjal dengan pengobatan yang dapat menurunkan kadar ureum yang tinggi dalam darah. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Temuan Baru Lawan Peradangan Kronis Penderita Ginjal, Jantung, Kanker
Jangan Sembarangan Konsumsi Obat Antinyeri, Bisa Sebabkan Gagal Ginjal Kronis
Waspada, Mager Bisa Picu Batu Ginjal
Teknologi Retrograde Intrarenal Surgery (RIRS) Atasi Kasus Batu Ginjal dengan Panyulit
Pria di Atas 55 Tahun Disarankan Tidak Banyak Minum di Malam Hari
Serba-serbi Transplantasi Ginjal
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Pakan Unggas Berbasis Maggot dan Ekstrak Daun Meniran Dikembangkan
Apakah Bawang Putih Efektif Redakan Flu? Simak Penjelasannya
Khitan Bisa Mengurangi Potensi Tertular Penyakit Seksual
Penyakit Jantung Koroner Bisa Dicegah Sejak Usia 35 Tahun
Apakah Wajar Kaki si Kecil Berbentuk Huruf O?
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap