Keamanan Pangan Bisa Cegah Anak Anda Sakit
IKATAN Dokter Anak Indonesia (IDAI) menekankan pentingnya memastikan keamanan pangan, yang meliputi persiapan produksi (preparation), penyimpanan (storage), hingga penyajian (serving) untuk mencegah penyakit pada anak-anak.
"Keamanan pangan tidak hanya dari makanan yang sudah jadi tetapi juga meliputi bagaimana penyiapannya, penyimpanan, dan penyajiannya," kata Anggota Unit Kerja Koordinasi Nutrisi dan Penyakit Metabolik IDAI Moretta Damayanti dalam diskusi daring, Selasa (4/6).
Moretta menjelaskan, setiap bahan makanan wajib dipastikan bersih dan terhindar dari bakteri, virus, parasit, hingga protozoa sebelum diolah menjadi makanan jadi.
Baca juga : Pengenalan Aneka Ragam Makanan Lewat MPASI akan Penuhi Kebutuhan Gizi Anak
Selanjutnya, penyimpanan makanan perlu diperhatikan terkait bahan-bahan yang digunakan agar terhindar dari racun, pestisida, logam berat, dan suhu penyimpanan.
Kemudian dari aspek penyajian, perlu dipastikan bahwa peralatan yang digunakan ketika memasak terbebas dari kotoran maupun kontaminasi kuman, serta terbuat dari bahan-bahan yang aman (food grade).
"Selain memastikan kebersihan bahan makanan, juga perhatikan alat-alat makan yang kita gunakan supaya tetap aman. Perilaku seseorang yang memberikan makanan kepada anak-anak juga harus aman, misalnya jangan sampai tersedak," ujarnya.
Baca juga : Orangtua Diingatkan Perhatikan Komposisi Gizi Bekal Anak
Lebih lanjut, Moretta menyampaikan diare merupakan penyakit yang paling sering dialami anak-anak akibat penanganan makanan yang tidak aman.
Secara global, terdapat sekitar 1,7 miliar kasus diare pada anak setiap tahun. IDAI mencatat, jutaan anak di seluruh dunia meninggal dunia setiap tahun akibat penyakit diare yang berhubungan erat dengan makanan yang terkontaminasi bakteri, virus, atau parasit seperti daging, ayam, ikan, hingga susu.
Oleh karena itu, edukasi tentang keamanan pangan penting diketahui oleh orangtua agar anak-anaknya tumbuh sehat dan terhindar dari penyakit.
"Kontaminasi makanan ini memiliki peranan yang sangat besar sekali terhadap terjadi penyakit diare. Bahkan orangtua yang tidak cuci tangan kemudian memberi makan anak itu tetap memiliki risiko kontaminasi bakteri secara langsung," pungkasnya. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Produsen Kacang-Kacangan Bersiap Melepas 20 Persen Saham di Bursa Efek Indonesia
Panduan Penting tentang Keamanan Makanan untuk Anak
Konsumsi Pepaya Bisa Turunkan Kadar Kolesterol
Sidak Tenda Jemaah Indonesia, Ace Hasan Syadzily: Soroti Over Kapasitas dan Fasilitas Jemaah Haji
Langkah Praktis Mengolah Mandu Beku Jadi Camilan Lezat
Depresiasi Rupiah Pukul Industri Makanan dan Minuman
Kewaspadaan Orangtua Kunci Keberhasilan Penanganan DBD pada Anak
Tips untuk Orangtua Menghadapi Cinta Pertama Anak Anda
IDAI Sarankan Orangtua Agar Perkenalkan Anatomi Tubuh pada Anak Sedini Mungkin
Ini 7 Tips Bagi Orangtua untuk Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
Orangtua Pegang Peran Penting Agar Anak Aman di Ruang Digital
Presiden Korsel Deklarasikan Darurat Nasional Demografis
Kemitraan dan Kualitas Pendidikan
Ketahanan Kesehatan Global
Membumikan Diskursus Islam Indonesia di Inggris Raya
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap