visitaaponce.com

Pengamat Bansos untuk Korban Judi Online tidak Cocok bagi Orang Kaya

Pengamat: Bansos untuk Korban Judi Online tidak Cocok bagi Orang Kaya
Antrean bantuan sosial program keluarga harapan (PKH) di Kantor Pos Cabang Utama, Bandung, Jawa Barat, Jumat (10/5/2024)(ANTARA/Raisan Al Farisi)

PENGAMAT sosial dari Universitas Indonesia Rissalwan Habdy Lubis menanggapi wacana korban judi online untuk menerima bantuan sosial (bansos). Wacana tersebut disampaikan Menko PMK Muhadjir Effendy di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (13/6). Muhadjir mengatakan korban judi online bisa dimasukkan ke dalam data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS) sebagai penerima bansos.

Menurut Rissalwan, pertama harus dilihat apakah korban judi online ini dari kalangan miskin atau kaya. Pasalnya, kata Rissalwan, jika korban tersebut memang secara ekonomi tergolong rendah atau miskin, harusnya dia sudah ada dalam DTKS.

Ia mengingatkan bahwa ide di balik DTKS adalah profil penduduk Indonesia yang berada dalam standar ekonomi 40% terendah. Oleh karena itu, katanya, ia tidak setuju bansos untuk korban judi online jika dia adalah orang kaya.

"Saya kira dia (korban judi online orang kaya), tidak cocok masuk dalam DTKS, kecuali dia menjadi miskin setelah menjadi korban judi online, dan datanya diinput saat updating dan verifikasi data dilakukan," ungkap Rissalwan kepada Media Indonesia, Jumat (14/6).

Sebelumnya, Muhadjir Effendy mengatakan banyak orang yang menjadi miskin baru setelah menjadi korban judi online. Hal itu, katanya, menjadi tanggung jawab pemerintah. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat