Kasus Kekerasan di Pondok Pesantren Perlu Perhatian Khusus
![Kasus Kekerasan di Pondok Pesantren Perlu Perhatian Khusus](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/07/a154a449aee68c1ee77393e6db7720cf.jpg)
DALAM sepekan terungkap kasus-kasus kekerasan fisik dan seksual yang terjadi di lingkup pendidikan pondok pesantren. Pertama terjadi kasus pernikahan siri dengan santriwati di bawah umur yang dilakukan seorang Pengurus pondok pesantren (ponpes) di Lumajang, Jawa Timur.
Belum lama ini terjadi kasus perundungan di lingkup ponpes hingga menyebabkan hilangnya nyawa santriwati di Lombok Barat, Nusa Tenggara Barat.
Komisioner Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) Jasra Putra menjelaskan bahwa praktik kekerasan pada anak di satuan pendidikan keagamaan memiliki ragam bentuk dan pola. Dikatakan bahwa praktik perkawinan menyimpang dan kekerasan yang terjadi di ponpes harus mendapat perhatian khusus.
Baca juga : Menteri PPPA: Pelaku Kekerasan Seksual terhadap Perempuan Harus Diberikan Efek Jera
“Saya kira Indonesia sedang darurat kekerasan dan perkawinan anak, hal ini terlihat dari meningkatnya angka dispensasi perkawinan anak. Kekerasan juga terus terjadi sehingga KPAI mendorong semua pihak khususnya lingkup pendidikan ponpes untuk mengambil langkah langkah strategis, agar kita bisa menurunkan angka kekerasan dan perkawinan anak,” jelasnya kepada Media Indonesia pada Selasa (2/7).
Terkait pernikahan siri di bawah umur, ia mendorong agar pemerintah pusat hingga dinas terkait melakukan pengawasan berlapis dan sosialisasi mengenai hak-hak anak sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 35 Tahun 2014 tentang Perlindungan Anak serta peraturan terkait pencegahan kekerasan di lingkungan satuan pendidikan
“Pesantren harus menjadi tempat yang aman dan nyaman untuk belajar. Maka penting bagi dinas dan lembaga layanan terkait di daerah yang melibatkan anak untuk lebih aktif dalam pengawasan apalagi ini anak-anak yang terlepas dari keluarga, tentu jangan sampai tidak ada pengawasan,” jelasnya.
Baca juga : ABG Jadi Korban Kekerasan Seksual Remaja yang Baru Dikenal
Jasra lebih lanjut mengungkapkan bahwa anak belum mampu melindungi dirinya sendiri, terlebih lagi pengaruh penguasaan pelaku kejahatan merupakan pimpinan suatu majelis pengajian atau pondok pesantren, kekerasan ini lebih dipersulit diungkap lantaran anak berada di dalam asrama dan tak bersama orang tua.
“Praktek manipulatif, menjanjikan glorifikasi pada anak, ancaman pada anak yang dilakukan orang terdekat terus menyebabkan korban anak berjatuhan karena anak percaya penuh dengan mereka. Bila ada orang tua lain yang merasa anaknya berada dalam situasi yang sama, jangan ragu melapor kepada KPAI,” katanya.
Jasra juga turut mendorong peran penting Kementerian Agama dalam memberikan perhatian atas kasus kekerasan tersebut agar secara intensif dan konsisten melakukan edukasi pengarusutamaan hak anak dalam kurikulum seluruh Pondok Pesantren. (P-5)
Terkini Lainnya
Menteri PPPA: Pelaku Kekerasan Seksual terhadap Perempuan Harus Diberikan Efek Jera
IDAI Sarankan Orangtua Agar Perkenalkan Anatomi Tubuh pada Anak Sedini Mungkin
Ini 7 Tips Bagi Orangtua untuk Mencegah Kekerasan Seksual pada Anak
DKPP Diharap Berperspektif Korban dalam Memutus Ketua KPU RI
Ayah Tiri Lakukan Kekerasan Seksual kepada Balita karena Sering BAB Sembarangan
Pemerintah Perlu Ambil Peran untuk Ciptakan Keluarga yang Positif
Komnas HAM Terima 259 Aduan Terkait Kekerasan dan Penyiksaan oleh Polri
Pentingnya Intervensi Dana Desa untuk Turunkan Kasus Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak
BNPT: Teroris Sasar Generasi Muda, Perempuan, Anak, dan Remaja dalam Serangan Terbaru
Kasus Penyiksaan Warga Sipil oleh Aparat Alami Peningkatan
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap