visitaaponce.com

Ini Alasan Universitas Airlangga Memberhentikan Dekan Fakultas Kedokteran

Ini Alasan Universitas Airlangga Memberhentikan Dekan Fakultas Kedokteran
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga(unair.ac.id)

UNIVERSITAS Airlangga (Unair) Surabaya memberikan penjelasan terkait alasan pemberhentian Prof Budi Santoso dari jabatan dekan fakultas kedokteran.

Ketua Pusat Komunikasi dan Informasi Publik (PKIP) Unair Martha Kurnia Kusumawardani, dalam keterangan tertulis, Kamis (4/7), membenarkan beredarnya pemberitaan tentang pemberhentian Dekan FK Unair di beberapa media sosial.

"Alasan atau pertimbangan pimpinan Universitas Airlangga terkait pemberhentian ini adalah merupakan kebijakan internal untuk menerapkan tata kelola yang lebih baik guna penguatan kelembagaan, khususnya di lingkungan FK Unair," kata Martha

Baca juga : Gerakan Hydranation Edukasi Masyarakat Pilih Air Minum Berkualitas

Unair, kata dia, mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Prof Budi Santoso atas pengabdiannya selama menjadi dekan.

"Kami menghaturkan terima kasih dan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada Prof. Dr. dr. Budi Santoso Sp.OG.(K) atas semua pengabdian dan jasa-jasanya selama memangku jabatan tersebut," ungkap Martha.

Martha berharap Unair, khususnya FK Unair, terus menjadi fakultas kedokteran yang mampu memberikan kontribusi positif bagi bangsa dan negara Indonesia.

Baca juga : Rektor Universitas Airlangga Sebut Mencari Dana Tidak Termasuk dalam Misi Perguruan Tinggi

Kabar tersebut berawal dari pernyataan Prof Budi Santoso yang beredar di WhatsApp Group (WAG) Dosen FK Unair, Rabu (3/7).

Dalam pernyataannya, Budi Santoso berpamitan kepada sekitar 300-an  anggota grup tersebut, usai menerima keputusan Rektorat Unair yang memberhentikan dirinya dari jabatan Dekan FK Unair.

"Per hari ini, saya diberhentikan sebagai Dekan FK Unair. Saya menerima dengan lapang dada dan ikhlas. Mohon maaf selama saya memimpin FK Unair ada salah dan khilaf, mari terus kita perjuangkan FK Unair tercinta untuk terus maju dan berkembang," ungkap Budi Santoso dalam WAG tersebut.

Baca juga : Kebahagiaan Keluarga Indonesia Tinggi, Sosiolog: Ukurannya bukan Materi

Saat dikonfirmasi, Budi Santoso membenarkan pernyataannya itu sebagai bentuk kewajiban dirinya untuk berpamitan dengan para dosen maupun senior.

"Benar, itu pesan dari saya di grup dosen FK Uniar. Benar saya diberhentikan per hari ini," kata Budi.

Saat ditanya apakah hal itu berkaitan dengan pernyataannya yang menolak program dokter asing di Indonesia, Budi Santoso membenarkan hal itu.

Baca juga : Film Dokumenter ‘Yang Tak Pernah Hilang’ Angkat Kisah Dua Mahasiswa yang Diculik pada 1998

"Iya. Proses saya untuk dipanggil berkaitan dengan itu," tegas Budi.

Ia beranggapan, terjadi perbedaan pendapat antara pimpinan Unair dengan dirinya terkait program Kemenkes untuk mendatangkan dokter asing.

"Karena rektor adalah pimpinan saya dan saya ada perbedaan pendapat, dan saya dinyatakan berbeda ya keputusan beliau ya diterima. Tapi, kalau saya menyuarakan hati nurani, saya pikir kalau semua dokter ditanya, apa rela ada dokter asing? Saya yakin jawabannya tidak," ujar Budi.

Menurut Budi Santoso, dirinya dipanggil Rektorat Unair pada Senin (1/7) untuk mengklarifikasi pernyataan dirinya menolak program dokter asing di Indonesia. Sedangkan, keputusan pemberhentian ia terima pada Rabu (3/7).

Budi Santoso, dalam pernyataan pribadinya kepada wartawan, di Jawa Timur, Kamis (27/6), mengatakan tidak setuju dengan program dokter asing di Indonesia.

"Secara pribadi dan institusi, kami dari fakultas kedokteran tidak setuju," tegasnya.

Prof Budi yakin 92 Fakultas Kedokteran di Indonesia mampu meluluskan dokter-dokter yang berkualitas. Bahkan, kualitasnya tidak kalah dengan dokter-dokter asing. (Ant/Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat