Pemimpin Dunia Diingatkan agar tidak Picu Perang Dingin Baru
![Pemimpin Dunia Diingatkan agar tidak Picu Perang Dingin Baru](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2021/01/ed6309ef44dbbb6ff488e25231931591.jpg)
DALAM acara World Economic Forum di Davos yang digelar virtual, Senin (25/1) Presiden Tiongkok Xi Jinping memperingatkan para pemimpin global agar tidak memulai "Perang Dingin baru". Dia juga mendesak kerja sama global dalam menghadapi pandemi virus korona.
Xi seolah ngin memposisikan Tiongkok sebagai pemain kunci dalam tatanan dunia multilateral baru karena AS telah dilumpuhkan oleh pandemi.
"Membangun aliansi kecil atau memulai Perang Dingin baru, untuk menolak, mengancam atau mengintimidasi orang/negara lain, hanya akan mendorong dunia ke dalam perpecahan," kata Xi. Pidato itu seakan menyindir rencana Presiden AS Joe Biden untuk merevitalisasi aliansi global guna melawan pengaruh Tiongkok yang semakin kuat.
Xi mengatakan konfrontasi atau perang akan selalu berakhir dengan merugikan kepentingan setiap negara dan mengorbankan kesejahteraan rakyat.
Komitmen iklim
Di forum tersebut, pemimpin Tiongkok itu juga menegaskan kembali janji ambisius Beijing untuk memangkas emisi karbon hingga 65% pada 2030 dan mencapai netralitas karbon pada 2060. Kedua janji itu merupakan komitmen yang signifikan karena Tiongkok penyumbang seperempat gas rumah kaca dunia.
"Memenuhi target ini akan membutuhkan kerja keras yang luar biasa dari Tiongkok. Tapi kami percaya ketika kepentingan seluruh umat manusia dipertaruhkan, Tiongkok harus melangkah maju, mengambil tindakan, dan menyelesaikan tugas ini," katanya.
Xi juga menyerukan tata kelola global yang lebih kuat melalui organisasi multilateral, penghapusan hambatan perdagangan internasional, investasi, dan pertukaran teknologi, serta representasi yang lebih kuat di panggung politik dunia untuk membantu negara-negara berkembang.
Dia menekankan pentingnya memperkuat kebijakan makroekonomi untuk memerangi penurunan ekonomi global yang dipicu pandemi. “Kita harus membangun ekonomi dunia yang terbuka, dengan tetap menjaga sistem perdagangan multilateral, dan menahan diri dari membuat standar, aturan dan sistem yang diskriminatif dan eksklusif, serta tembok tinggi yang memisahkan perdagangan, investasi, dan teknologi,” katanya. (AFP/M-4)
Terkini Lainnya
IHSG Ditutup Naik Ikuti Bursa Asia Menguat
Rupiah Menguat Seiring Pasar Tunggu Data NFP AS
Vonis Trump Terkait Kasus Uang Tutup Mulut Ditunda September
Empat Siswa asal Banyumas Tembus Perguruan Tinggi Top Luar Negeri
IHSG Ditutup Melemah di tengah Bursa Asia Menguat
Rupiah Merosot saat Pasar Tunggu Rilis Data Tenaga Kerja AS
Kadin: Wacana Bea Masuk Impor 200% akan Menyulitkan Pengusaha
Netizen Tiongkok Kecam Pernyataan PBSI Soal Penanganan Medis Zhang Zhi Jie
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Asosiasi Akui Alami Penurunan Produksi Akibat Keramik Impor yang Banjiri Pasar Dalam Negeri
Berkaca dari Zhang Zhi Jie, Atlet Juga Perlu Cek Kesehatan Jantung
Cerita Zhang Zhi Jie Belikan Hadiah untuk Ibu, Kakek dan Neneknya dari Bonus Pertama Turnamen
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap