visitaaponce.com

Paus Fransiskus Datang ke Irak sebagai Peziarah Perdamaian

Paus Fransiskus Datang ke Irak sebagai Peziarah Perdamaian
Bendera Irak dan Vatikan digambarkan di luar masjid al-Fidos di ibu kota Baghdad pada Kamis (4/3).(AFP/Sabah Arar.)

MENJELANG perjalanan bersejarahnya ke Irak, Paus Fransiskus memberikan penghormatan kepada mereka yang telah menderita bertahun-tahun akibat kekerasan. Ia datang sebagai peziarah perdamaian.

Dalam pesan video, Kamis (4/3), pria berusia 84 tahun itu mengulurkan tangannya kepada, saudara dan saudari dari agama lain. Ia juga menyoroti kerugian besar yang harus dibayar oleh komunitas Kristen Irak dengan mengatakan bahwa ada terlalu banyak martir.

"Saya ingin bertemu dengan anda, melihat wajah anda, mengunjungi tanah anda, tempat lahir peradaban kuno dan luar biasa," kata Paus. "Saya datang sebagai peziarah, peziarah yang bertobat untuk memohon pengampunan dan rekonsiliasi dari Tuhan setelah bertahun-tahun perang dan terorisme."

"Saya datang sebagai peziarah perdamaian untuk mencari persaudaraan, dijiwai oleh keinginan untuk berdoa bersama dan berjalan bersama, juga dengan saudara dan saudari dari agama lain," tambahnya.

Baca juga: Pertama dalam Sejarah, Paus Fransiskus akan Kunjungi Irak

 

Paus, yang melakukan perjalanan luar negeri pertamanya sejak pandemi virus korona melanda Eropa setahun yang lalu, akan tiba di Irak pada Jumat (5/3), sebelum memulai jadwal acara yang padat hingga Minggu. Dari pusat kota Baghdad hingga kota suci syiah Najaf, spanduk selamat datang yang menampilkan gambarnya dan gelar Arab Baba al-Vatican sudah tersebar di jalan-jalan.

 

Dari Ur, tempat kelahiran Nabi Ibrahim di gurun selatan, hingga kota-kota Kristen yang porak poranda di utara, jalanan diaspal dan gereja-gereja direhabilitasi. Di antara momen-momen paling luar biasa dari perjalanan itu yakni pertemuan tatap muka dengan Ayatollah Agung Ali Sistani, ulama yang sangat tertutup, yang merupakan otoritas keagamaan tertinggi bagi banyak muslim syiah di dunia.

Impian pendahulu

Francis memenuhi impian pendahulunya, John Paul II, dengan mengunjungi Irak meskipun tengah terjadi wabah virus korona yang merajalela dan kekerasan yang meningkat.

Tantangan keamanan disorot ketika serangan roket menghantam pangkalan yang menampung pasukan koalisi pimpinan AS, Rabu (3/3), yang terjadi setelah beberapa minggu meningkatnya ketegangan AS-Iran di tanah Irak.

Paus mengatakan pada Rabu bahwa dia bertekad untuk tidak mengecewakan rakyat Irak. Tetapi kekhawatiran atas keamanan dan pembatasan ketat yang diberlakukan untuk menghentikan penyebaran covid-19 membuat sebagian besar warga Irak harus mengikuti perjalanan itu dari televisi.

Meskipun Paus menikmati berada di antara umatnya, kerumunan di acara-acaranya sangat dibatasi. Ia kebanyakan bepergian dengan mobil lapis baja dan tertutup.

Gereja martir

Komunitas Kristen Irak termasuk salah satu yang tertua dan paling beragam di dunia. Kaldea dan umat Katolik lain berjumlah sekitar setengahnya bersama dengan Ortodoks Armenia, Protestan, dan lain-lain.

Pada 2003, ketika invasi pimpinan AS menggulingkan diktator Saddam Hussein, orang Kristen membentuk sekitar 6% dari 25 juta orang Irak.

Namun setelah bertahun-tahun pertumpahan darah, jumlahnya turun menjadi hanya 400.000 pada hari ini. (AFP/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat