Alibaba Terima Denda yang Dikenakan OtoritasTiongkok
RAKSASA teknologi Tiongkok, Alibaba, pada Senin (12/4), mengatakan bahwa mereka menerima hukuman yang dijatuhkan oleh regulator anti-monopoli negara itu.
Regulator 'Negeri Tirai Bambu' mengenakan denda $ 2,8 miliar setelah penyelidikan menetapkan bahwa mereka telah menyalahgunakan posisi pasarnya selama bertahun-tahun.
Denda tersebut berjumlah sekitar 4% dari pendapatan domestik perusahaan tahun 2019. Wakil Ketua Eksekutif Alibaba Group Joe Tsai mengindikasikan bahwa regulator tertarik pada platform seperti Alibaba saat mereka semakin penting.
"Kami senang mendapatkan masalah ini, tetapi kecenderungannya adalah bahwa regulator akan tertarik untuk melihat beberapa area di mana Anda mungkin mengalami persaingan yang tidak sehat," katanya.
Perusahaan menambahkan bahwa mereka tidak mengetahui adanya penyelidikan anti-monopoli lebih lanjut oleh regulator Tiongkok, meskipun itu mengisyaratkan bahwa Alibaba dan pesaingnya akan tetap dalam peninjauan di Tiongkok atas merger dan akuisisi.
Masalah utama bagi regulator adalah bahwa Alibaba membatasi pedagang untuk berbisnis atau menjalankan promosi di platform saingan.
Perusahaan tersebut mengatakan akan memperkenalkan langkah-langkah untuk menurunkan hambatan masuk dan biaya bisnis yang dihadapi oleh pedagang di platform e-commerce.
"Dengan keputusan hukuman ini kami telah menerima panduan yang baik tentang beberapa masalah spesifik di bawah undang-undang anti-monopoli," kata Tsai.
Grup tersebut tidak memperkirakan adanya dampak material pada bisnisnya dari perubahan pengaturan eksklusivitas yang diberlakukan oleh regulator.
Hukuman tersebut adalah yang terbaru dari rangkaian peristiwa yang menargetkan perusahaan itu yang dimulai pada Oktober 2020 lalu, setelah co-founder Jack Ma mengkritik regulator, yang menyatakan bahwa mereka menghambat inovasi.
Tak lama setelah pidato tersebut, regulator Tiongkok membatalkan peluncuran pasar saham Ant Group, yang merupakan perusahaan saudara Alibaba dan penyedia pembayaran elektronik terbesar di Tiongkok. (BBC/Nur/OL-09)
Terkini Lainnya
Shin Tae-yong, Justin Hubner, dan Ivar Jenner Dikenai Denda oleh AFC
Eks Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez Dihukum Penjara 45 Tahun atas Perdagangan Narkoba
Keluarga Korban Kecelakaan Boeing 737 Max Menuntut Denda US$24,8 Miliar
KPK Siap Turun Tangan Dalami Denda Beras Bulog Rp350 M
Pelaku Pemeras Ria Ricis Ternyata Mantan Sekuriti di Rumahnya
Heru Budi Pastikan Tidak Kenakan Denda Rp50 Juta Bagi Rumah Jadi Sarang Nyamuk
Komisi Informasi Nyatakan Kontrak KPU dengan Alibaba sebagai Informasi Terbuka
KPU Sebut Informasi Kontrak dengan Alibaba Bersifat Sensitif
Kontrak KPU dengan Alibaba tak Otomatis Melanggar Hukum
Kontrak KPU dengan Alibaba Penting Dibuka
Siapa Bisa Menyusul Chat GPT
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap