visitaaponce.com

Iran Desak PBB Kutuk Serangan Teroris Israel ke Situs Nuklirnya

Iran Desak PBB Kutuk Serangan Teroris Israel ke Situs Nuklirnya
Presiden Iran Ebrahim Raisi dari jarak jauh berpidato di Sesi ke-76 Majelis Umum PBB pada 21 September 2021 di New York.(AFP/Eduardo Munoz.)

IRAN mendesak badan atom PBB untuk mengutuk serangan sabotase terhadap fasilitas nuklir di barat Teheran. Republik Islam itu menuduh musuh bebuyutan Israel yang melakukan hal itu.

Teheran, Selasa (5/10), mengatakan pada 23 Juni bahwa mereka telah menggagalkan serangan terhadap gedung milik badan nuklirnya di dekat Karaj, sekitar 50 kilometer (30 mil) dari ibu kota. Pada saat itu, tidak mengidentifikasi sifat serangan itu, televisi pemerintah hanya mengatakan bahwa penyabot gagal melaksanakan rencana mereka.

Pada Minggu, kepala badan atom Iran Mohammad Eslami mengatakan pengawas PBB dan kekuatan Barat telah gagal untuk mengutuk tindakan teroris yang sangat merusak situs tersebut. "Tindakan sabotase terbaru oleh rezim pendudukan di Jerusalem terhadap program nuklir negara kami merupakan serangan teroris di kompleks TESA di Karaj," kata kantor berita resmi IRNA, Selasa.

Pernyataan itu mengulangi tuduhan Eslami bahwa situs itu menjadi sasaran Israel. Ia menambahkan bahwa Badan Energi Atom Internasional PBB karena itu harus mengklarifikasi posisinya atas insiden ini.

IAEA mengatakan pada 26 September bahwa mereka telah ditolak untuk akses yang sangat diperlukan ke tempat pembuatan komponen sentrifugal TESA Karaj. Penolakan itu bertentangan dalam kesepakatan dengan Iran.

Duta Besar Iran untuk IAEA, Kazem Gharibabadi, menolak tuduhan itu. "Itu tidak akurat dan melampaui persyaratan yang disepakati," katanya.

"Perwakilan IAEA di Teheran dan Wina telah diberitahu bahwa pusat nuklir ini telah rusak parah, terutama kamera yang dipasang di sana," kata Eslami, Minggu. "Sangat disesalkan bahwa baik IAEA maupun negara lain yang menyalahkan kami tidak mengutuk aksi teroris ini," tambahnya.

 

Iran telah berulang kali menuduh Israel menyabotase situs nuklirnya dan membunuh sejumlah ilmuwannya. (AFP/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat