Inggris Minta Rusia Redakan Ketegangan dengan Ukraina
PERDANA Menteri (PM) Inggris Boris Johnson mengadakan pembicaraan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin pada Senin (13/12) memintanya untuk mengurangi ketegangan dengan Ukraina.
Downing Street mengatakan, pemimpin Inggris itu menyuarakan keprihatinan dari Kelompok Tujuh (G-7) pada hari Minggu (12/12) tentang penumpukan pasukan Rusia di perbatasan, mendesak solusi diplomatik atas kebuntuan tersebut.
Intervensi Johnson datang setelah pertemuan dua hari negara-negara G-7 di mana para diplomat top kelompok itu memperingatkan Rusia tentang konsekuensi besar jika ia menyerang Ukraina.
Kontak langsung antara London dan Moskow jarang terjadi sejak London mengusir puluhan diplomat Rusia menyusul serangan senjata kimia di kota Salisbury, Inggris.
Inggris menyalahkan Rusia atas percobaan pembunuhan pada 2018 terhadap mantan agen ganda Sergei Skripal dan putrinya dengan agen saraf era Perang Dingin Novichok.
Negara itu menuduh Kremlin berada di balik kematian mantan agen Rusia lainnya, Alexander Litvinenko akibat keracunan radiasi di London pada 2006.
Downing Street mengatakan Johnson memberi tahu Putin tentang keprihatinan mendalamnya atas penambahan pasukan Rusia di perbatasan dengan Ukraina, yang menurut Moskow bersifat defensif.
Dalam sebuah pernyataan, Kremlin mengatakan bahwa Putin menanggapi Johnson dengan mengutuk garis destruktif Kiev dan menuduh Ukraina dengan sengaja memperburuk situasi di jalur kontak dengan menggunakan senjata berat dan drone serang.
Pemimpin Rusia itu menekankan bahwa ketegangan terjadi karena negara-negara Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) secara aktif terlibat secara militer dengan Ukraina.
Dia menyerukan perjanjian internasional untuk mengesampingkan NATO maju lebih jauh ke timur dan penyebaran senjata yang mengancam Rusia di negara-negara tetangga.
“Johnson menegaskan kembali pentingnya bekerja melalui saluran diplomatik untuk mengurangi ketegangan dan mengidentifikasi solusi yang tahan lama,” kata pernyataan pemerintah Inggris.
"Perdana Menteri menekankan komitmen Inggris untuk integritas teritorial dan kedaulatan Ukraina, dan memperingatkan bahwa setiap tindakan destabilisasi akan menjadi kesalahan strategis yang akan memiliki konsekuensi signifikan,” imbuhnya.
G-7 yang terdiri dari Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, dan Amerika Serikat dengan suara bulat mengutuk Rusia dan memperingatkannya akan dampak yang parah dalam bahasa yang sama.
Semua opsi, termasuk sanksi politik dan ekonomi yang luas, akan menjadi pertimbangan jika Rusia mengabaikan solusi diplomatik, para pejabat mengindikasikan. (Aiw/Straitstimes/OL-09)
Terkini Lainnya
Gara-gara Selebrasi tidak Pantas, Bellingham Disanksi UEFA
Kenalan dengan Keir Starmer, Perdana Menteri Baru Inggris Pengganti Rishi Sunak
Unggul di Exit Pool, Keir Starmer jadi PM Baru Inggris, Putus Dominasi Partai Konservatif
Elkan Baggott Masuk Skuad Ipswich Town untuk Liga Inggris Musim 2024/2025
Kalahkan Petenis Meksiko, Raducanu Akui Termotivasi Timnas Inggris di Piala Eropa 2024
50 Rekomendasi Film Action yang Dibintangi Jason Statham
Terima Biro Komite Palestina PBB, Wapres: Masalah Palestina bukan Isu Agama, tapi Politik dan Kemanusiaan
Kursi DPRD di Bengkulu Naik, DPP Kawal Kinerja Anggota Dewan Terpilih
KPK Bantah Kasus Harun Masiku Musiman Politik
Fadia-Sukirman Optimis Hadapi Tantangan Kotak Kosong di Pilkada Pekalongan
Jokowi Diyakini Masih Punya Pengaruh di Pilkada 2024
BSKDN Kemendagri Minta Parpol Optimalkan Rekrutmen dan Kaderisasi
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap