Iran Sebut Gagalkan Sabotase Israel di Pabrik Pengayaan Nuklirnya
![Iran Sebut Gagalkan Sabotase Israel di Pabrik Pengayaan Nuklirnya](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/03/e2c52756a87ed290f71ba5c7742ac461.jpg)
PIHAK berwenang Iran menangkap anggota jaringan yang terkait dengan Israel yang mencoba menyabotase pabrik pengayaan nuklir utama. Media pemerintah setempat melaporkan itu, Senin (14/3).
Para tersangka, "Berencana menyabotase fasilitas Fordo dan ditangkap oleh dinas intelijen Pengawal Revolusi," kata kantor berita IRNA. Fordo ialah fasilitas pengayaan uranium bawah tanah yang terletak di luar pusat kota Qom, sekitar 180 kilometer (110 mil) selatan Teheran.
IRNA tidak merinci identitas para tersangka atau mengatakan jumlah yang ditangkap. Namun badan tersebut mengatakan bahwa agen intelijen Israel mencoba mendekati seorang karyawan di Fordo setelah merekrut salah satu tetangganya untuk mendapatkan informasi tentang sentrifugal yang digunakan di fasilitas tersebut.
Iran telah berulang kali menuduh agen AS atau Israel memata-matai dan berusaha menyabotase program nuklirnya, termasuk dengan membunuh para ilmuwan. Pada Agustus 2012, penyabot meledakkan saluran listrik yang memasok Fordo.
Baca juga: New York Post Ungkap Rahasia Israel Sabotase Nuklir Iran
Dua tahun kemudian, Iran mengatakan menangkap beberapa mata-mata di Provinsi Bushehr tempat satu-satunya pembangkit nuklir negara itu berada. Pada 2020, Teheran menuduh Israel bertanggung jawab atas pembunuhan ilmuwan nuklir terkemuka Iran Mohsen Fakhrizadeh dalam serangan di dekat Teheran.
Tahun berikutnya ia mengeklaim Israel berada di balik ledakan kecil yang menghantam pabrik pengayaan uranium Natanz. Tuduhan Senin datang pada malam kunjungan ke Moskow oleh Menteri Luar Negeri Hossein Amir-Abdollahian untuk pembicaraan nuklir.
Negosiasi di Wina untuk menghidupkan kembali kesepakatan nuklir Iran 2015 dengan kekuatan dunia akhir-akhir ini membuat kemajuan. Akan tetapi upaya itu dihentikan setelah Rusia awal bulan ini menuntut jaminan bahwa sanksi Barat yang dijatuhkan setelah invasinya ke Ukraina tidak akan merusak perdagangannya dengan Iran.
Baca juga: Belum Ada Jadwal Pembicaraan Lanjutan Iran-Saudi
Kesepakatan 2105 memberi Iran keringanan sanksi dengan imbalan pembatasan program nuklirnya. Namun AS secara sepihak menarik diri dari perjanjian itu pada 2018 di bawah presiden saat itu Donald Trump dan memberlakukan sanksi ekonomi yang keras pada berbagai sektor, termasuk ekspor minyak. Iran membalas dengan beberapa tindakan, termasuk melanjutkan pengayaan di Fordo. (AFP/OL-14)
Terkini Lainnya
PBB Peringatkan Risiko Perang Meluas di Perbatasan Lebanon-Israel
Hizbullah Tembakkan 200 Roket ke Israel
Gagasan Hamas Soal Gencatan Senjata Disambut Positif Israel
Hamas Bahas Gencatan Senjata Gaza dengan Qatar, Mesir, Turki
PBB Kecam Perlakuan Buruk Israel terhadap Tahanan Palestina
12 Mantan Pejabat AS Sebut Kebijakan Biden di Gaza sebagai Kegagalan
Kunjungi Libanon, Menlu Prancis Ingin Cegah Eskalasi Konflik Israel-Hizbullah
Refleksi Hari Bumi Krisis Perdamaian dan Optimisme Ekologis
Konflik Timur Tengah, Ekonomi Indonesia Diproyeksi Tumbuh Kurang dari 5%
Perang Iran-Israel Diprediksi Panjang, Harga Emas dan Minyak Melejit
Beberapa Dampak Konflik Iran-Israel terhadap Ekonomi Indonesia
Turki Serukan Semua Pihak Tahan Diri terkait Konflik Timur Tengah
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap