Amerika Serikat Kecewa UEA Terima Kunjungan Presiden Suriah Assad
![Amerika Serikat Kecewa UEA Terima Kunjungan Presiden Suriah Assad](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/03/f7d0c0957dd27f01b09be962c34716cc.jpg)
KUNJUNGAN Presiden Suriah Bashar al-Assad ke Uni Emirat Arab membuat Amerika Serikat sangat kecewa. AS mendesak sekutu untuk menghindari normalisasi hubungan dengan rezim yang dituduh melakukan kekejaman yang mengerikan.
Perjalanan kejutan Assad pada Jumat (18/3) merupakan kunjungan resmi pertamanya ke suatu negara Arab sejak perang saudara meletus di negaranya pada 2011 yang menewaskan hampir setengah juta orang. Itu menjadi pertanda terbaru dari hubungan yang membaik antara Suriah dan UEA yang kaya energi sebagai sekutu utama AS yang juga menormalkan hubungan dengan Israel pada 2020.
"Kami sangat kecewa dan terganggu dengan upaya nyata untuk melegitimasi Bashar al-Assad ini," kata juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price dalam pernyataan yang dikirim ke AFP, Sabtu (19/3). Assad, katanya, "Tetap bertanggung jawab atas kematian dan penderitaan warga Suriah yang tak terhitung jumlahnya, pemindahan lebih dari setengah populasi Suriah sebelum perang, dan penahanan sewenang-wenang serta penghilangan lebih dari 150.000 pria, wanita, dan anak-anak Suriah."
Sebagai Menteri Luar Negeri AS Antony, "Blinken telah menegaskan, kami tidak mendukung upaya untuk merehabilitasi Assad dan kami tidak mendukung orang lain normalisasi hubungan," kata Price. "Kami telah menjelaskan hal ini dengan mitra kami (dan) kami mendesak negara-negara yang mempertimbangkan keterlibatan dengan rezim Assad untuk mempertimbangkan dengan hati-hati kekejaman mengerikan oleh rezim."
Baca juga: Presiden Suriah Assad Kunjungi UEA, Perjalanan Pertama sejak Perang
Kunjungan pada Jumat oleh Assad ke UEA terjadi ketika Rusia--pendukung utama Damaskus yang juga memiliki hubungan kuat dengan Emirates--menekan perangnya terhadap Ukraina. Perang Suriah meletus pada Maret 2011 setelah penindasan brutal terhadap protes antipemerintah. Setahun kemudian UEA, seperti kebanyakan negara Arab, pecah hubungan dengan Damaskus. (OL-14)
Terkini Lainnya
Etihad Airways Luncurkan Penerbangan Langsung Rute Abu Dhabi-Bali
Menlu Negara Arab Menegaskan Dukungan untuk Rencana Gencatan Senjata di Gaza
Indonesia dan Uni Emirat Arab Ground Breaking Pembangunan Pusat Penelitian Mangrove Dunia
Presiden Jokowi Dijadwalkan Hadiri World Water Forum Ke-10 di Bali
Kerja Sama Penggunaan Mata Uang Lokal Kurangi Ketergantungan pada Dolar AS
BI dan Bank Sentral UEA Sepakat Bentuk Kerangka Penggunaan Mata Uang Lokal
Seorang Pria Suriah Menembak Kedutaan AS di Libanon
12 Orang Tewas Akibat Serangan Terbaru Israel di Suriah
Prancis Tuntut Mantan Istri Pejabat IS Terlibat Dalam Kasus Perbudakan Yazidi
Serangan Israel ke Posisi Tentara Suriah, Laporan Media AS Sebut Iran Diserang
Ledakan di Iran Memicu Kenaikan Harga Minyak dan Penurunan Ekuitas
Selain Iran, Israel juga Serang Suriah dan Irak
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap