Biden Dikabarkan Tunda Perjalanan ke Arab Saudi dan Israel
PRESIDEN Amerika Serikat Joe Biden menunda kemungkinan perjalanan ke Israel dan Arab Saudi. Media AS melaporkan itu Sabtu (4/6).
Biden dilaporkan berencana melanjutkan penundaan kunjungan ke Saudi yang lama dikabarkan tentang tur luar negeri pada akhir Juni. Namun menurut CNN dan NBC dia menunda kunjungan itu hingga Juli.
Gedung Putih menolak mengomentari potensi penundaan kunjungan itu. Biden mengonfirmasi pada Jumat (3/6) bahwa dia sedang mempertimbangkan perjalanan ke Arab Saudi. Ini akan menjadi perubahan kebijakan mencolok setelah dia menyerukan kerajaan itu untuk dijadikan negara paria.
Baca juga: Abaikan Kasus Khashoggi, Biden Sanjung Putra Mahkota Arab Saudi
Keputusan yang dilaporkan datang tak lama setelah Arab Saudi membahas dua prioritas Biden dengan menyetujui kenaikan produksi minyak yang dapat membantu menjinakkan inflasi AS dan membantu memperpanjang gencatan senjata di Yaman yang dilanda perang. CNN mengatakan bahwa Biden akan bertemu dengan penguasa de facto Arab Saudi, Putra Mahkota berusia 36 tahun Mohammed bin Salman, yang dituduh oleh intelijen AS memerintahkan pembunuhan pada 2018 terhadap jurnalis pembangkang Jamal Khashoggi.
Perjalanan itu dilaporkan akan terjadi sekitar waktu perjalanan Biden ke KTT NATO di Spanyol dan KTT Kelompok Tujuh di Jerman akhir bulan ini. Dia juga diperkirakan melakukan perjalanan ke Israel, seperti di Arab Saudi, dia pasti akan menghadapi pertanyaan tajam tentang diplomasi AS yang lamban terhadap saingan kedua negara, Iran.
Biden, yang membanggakan dirinya sebagai juara demokrasi melawan rezim otoriter, memutuskan untuk menilai kembali hubungan dengan Riyadh. Ia menempatkan penekanan yang lebih besar pada hak asasi manusia dalam diplomasinya.
Baca juga: Biden akan Kunjungi Saudi yang Ingin Dijadikan Paria
Namun melonjaknya harga gas, karena gangguan rantai pasokan yang diperburuk oleh invasi Rusia ke Ukraina, membuat marah warga Amerika dan membuat popularitas Biden anjlok. Pemerintahan Biden berusaha meyakinkan Arab Saudi untuk meningkatkan produksi minyaknya dengan harapan ini akan membantu mengurangi kekurangan pasokan dan menurunkan harga di pompa bensin. (AFP/OL-14)
Terkini Lainnya
Yenny Santoso Raih Runner-Up 1 Mrs Globe
AS Laporkan Kasus Flu Burung Keempat
Rupiah Menguat ke Rentang 16.200 per Dolar AS
IHSG Menguat Gapai 7.250, Suku Bunga AS Mungkin Dipangkas September
Gagasan Hamas Soal Gencatan Senjata Disambut Positif Israel
Rupiah Menguat Seiring Gejolak Spekulasi Suku Bunga AS Turun
Jerman Lanjutkan kembali Ekspor Senjata ke Saudi, ini Alasannya
AS Pererat Hubungan, Blinken Mulai Kunjungan ke Arab Saudi
Pengadilan AS Lindungi Pangeran Arab di Kasus Khashoggi
AS Dikecam karena Beri Imunitas untuk Pangeran Mohammed bin Salman
Menentang Penguasa Saudi, Pengguna Twitter Anonim Pengikut Sedikit Dipenjara
Ditanya tentang Khashoggi, MBS Singgung Pembunuhan Jurnalis Al Jazeera oleh Israel
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap