visitaaponce.com

Pembawa 51 Mayat Imigran Meksiko Dalam Trailer Terungkap

Pembawa 51 Mayat Imigran Meksiko Dalam Trailer Terungkap
Sedikitnya 51 migran yang didominasi asal Meksiko meninggal dunia setelah terkurung di dalam truk trailer di Texas, Amerika Serikat (AS), Se(dok.AFP)

SETIDAKNYA 51 migran yang didominasi asal Meksiko meninggal dunia setelah terkurung di dalam truk trailer di Texas, Amerika Serikat (AS). Pelakunya sudah teridentifikasi yakni dua warga negara Meksiko yang terkait dengan insiden penyelundupan itu didakwa di pengadilan federal AS, Juan Francisco D'Luna-Bilbao dan Juan Claudio D'Luna-Mendez.

Para migran yang meninggal terdiri dari 39 pria dan 12 wanita, ditemukan pada Senin, (27/6), di pinggiran San Antonio, Texas. Kasus ini menjadi yang terburuk dalam sejarah perdagangan manusia.

Kedua tersangka berpaspor Meksiko sebelumnya telah didakwa karena kepemilikan senjata api ilegal saat tinggal di AS. Penyidik menelusuri STNK truk trailer yang beralamat di San Antonio yang menuntun kepada kedua tersangka yang ditangkap di tempat terpisah.

Kepolisian juga telah mengungkap tersangka ketiga yang merupakan warga negara Amerika. Dia bertindak sebagai pengemudi truk yang membawa 51 orang di bawah terik matahari 39 derajat celcius.

Truk itu dibiarkan terparkir di samping beberapa rel kereta api di pinggiran San Antonio. Mayat-mayat itu ditemukan berkumpul di beberapa sudut trailer dengan pintu belakang trailer terbuka kata seorang pejabat penegak hukum setempat kepada Reuters.

Pihak berwenang setempat mengatakan tidak ada tanda-tanda air atau alat pendingin udara yang terlihat di dalam truk. Para pejabat mengatakan ada tumpukan mayat dan beberapa jasad migran terasa panas saat disentuh.

"Kesengsaraan mereka tak bisa digambarkan dengan kata-kata. Ini adalah tragedi yang tidak bisa dijelaskan," kata Walikota San Antonio Ron Nirenberg.

Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa insiden itu mengerikan dan memilukan. “Mengeksploitasi individu yang rentan untuk keuntungan itu memalukan,” kata Biden.

Ia bersumpah untuk menindak perusahaan penyelundupan kriminal bernilai miliaran dolar yang telah membantu memicu rekor, jumlah penyeberangan migran di perbatasan Amerika-Meksiko sejak ia menjabat pada Januari 2021.

Investigasi sedang berlangsung, sedikitnya 27 warga Meksiko, tiga warga Guatemala dan empat warga Honduras diyakini termasuk di antara korban tewas, menurut pejabat dari ketiga negara tersebut. Tidak ada informasi segera tentang kewarganegaraan para korban lainnya.

Terdapat 12 orang lainnya yang selamat dan telah dibawa ke rumah sakit untuk mengatasi serangan panas dan kelelahan, termasuk empat anak di bawah umur. Pada konferensi pers di luar salah satu rumah sakit yang merawat pasien pada hari Selasa, Rebeca Clay-Flores, seorang pejabat lokal Demokrat di Bexar County, Texas, dengan tajam mengkritik Gubernur Republik Greg Abbott yang menyalahkan kebijakan perbatasan Biden atas insiden itu bahkan saat tanggap darurat berlangsung.

"Sementara korban tewas masih dievakuasi, dan yang lainnya dibawa ke rumah sakit setempat, saya memilih untuk tidak berperasaan dan menuding," kata Clay-Flores.

Truk itu memiliki kapasitas membawa sekitar 100 migran, tetapi jumlah pastinya masih belum jelas, menurut pejabat penegak hukum dan pejabat Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS yang menjelaskan penyelidikan tersebut.

Tampaknya para migran baru-baru ini melintasi perbatasan dan dijemput oleh truk untuk dibawa ke tempat mereka akan bekerja, menurut seorang pejabat Meksiko, pejabat CBP, dan pejabat AS lainnya, yang semuanya meminta anonimitas untuk membahas masalah tersebut.

Para korban yang ditemukan telah ditaburi zat pengawet, kata para pejabat, sebuah praktik yang diketahui digunakan beberapa penyelundup untuk menutupi bau kargo manusia dan menghindari deteksi anjing pelacak.

Kepala polisi San Antonio, William McManus, pada mengatakan seseorang yang bekerja di gedung terdekat mendengar teriakan minta tolong, keluar untuk menyelidiki, menemukan pintu trailer terbuka sebagian dan melihat sejumlah mayat di dalamnya.

Para migran yang masih hidup kemungkinan akan dilepaskan di AS untuk mencari suaka atau bentuk bantuan kemanusiaan lainnya, kata pejabat CBP dan dua pejabat penegak hukum lainnya kepada Reuters. Beberapa orang yang selamat dari penyelundupan manusia di masa lalu telah ditahan oleh US Marshals Service untuk bersaksi.

Tantangan Imigran

Kematian itu menyoroti tantangan mengendalikan penyeberangan migran untuk Biden. Partai Demokrat berjanji untuk membalikkan beberapa kebijakan imigrasi garis keras pendahulunya dari Partai Republik, Donald Trump.

Partai Republik telah mengkritik strategi perbatasan Biden menjelang pemilihan kongres paruh waktu pada November. Jalan raya I-35 di dekat tempat truk itu ditemukan melintasi San Antonio dari perbatasan Meksiko dan merupakan koridor penyelundupan yang populer karena volume lalu lintas truk yang besar, menurut Jack Staton, Mantan Pejabat Senior di Badan Imigrasi dan Bea Cukai AS unit investigasi yang pensiun pada bulan Desember.

Pada Juli 2017, 10 migran meninggal setelah diangkut dengan truk trailer yang ditemukan oleh polisi San Antonio di tempat parkir Walmart. Pengemudinya, James Matthew Bradley Jr., kemudian dijatuhi hukuman penjara seumur hidup atas perannya dalam operasi penyelundupan itu.

"Hanya masalah waktu sebelum tragedi seperti ini akan terjadi lagi," kata Staton.(France24/OL-13)

Baca Juga: Novartis akan PHK hingga 8.000 Pekerja secara Global

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat