visitaaponce.com

Pelaku Penusukan Salman Rushdie Ditangkap

Pelaku Penusukan Salman Rushdie Ditangkap
Foto diambil pada 17 Februari 1989 di mana sejumlah wanita Iran berunjuk rasa menghendaki kematian Salman Rushdie yang telah menghina Islam.(AFP/NORBERT SCHILLER)

KEPOLISIAN Amerika Serikat mengidentifikasi Hadi Matar, 24, dari New Jersey, sebagai pelaku penusukan terhadap penulis kontroversial Salman Rushdie, 75.

Surat kabar ultrakonservatif Iran Kayhan pada Sabtu (13/8) memuji pria yang menikam penulis Inggris Salman Rushdie, dia menjadi target dari fatwa Iran 1989 yang menyerukan kematiannya.

Rushdie menggunakan ventilator setelah serangan pada acara sastra di negara bagian New York pada Jumat (12/8). Lebih dari 30 tahun setelah dia bersembunyi menyusul fatwa mendiang pemimpin tertinggi Ayatollah Ruhollah Khomeini terhadapnya.

"Bravo untuk pria pemberani dan sadar tugas yang menyerang Salman Rushdie yang murtad dan bejat di New York," tulis surat kabar itu, yang pemimpinnya ditunjuk oleh pemimpin tertinggi saat ini Ayatollah Ali Khamenei.

"Mari kita cium tangan orang yang merobek leher musuh Tuhan dengan pisau," tambah harian itu.

Dengan pengecualian publikasi reformis Etemad, media Iran mengikuti garis yang sama, menggambarkan Rushdie sebagai seorang yang murtad.

Surat kabar milik negara Iran mengatakan bahwa leher iblis telah dipotong dengan pisau cukur.

Pihak berwenang Iran belum membuat komentar resmi tentang serangan penusukan terhadap Rushdie.

Rushdie menjadi sorotan dengan novel keduanya 'Midnight's Children' pada 1981, yang memenangkan pujian internasional dan Penghargaan Booker bergengsi Inggris untuk penggambaran India pascakemerdekaan, tempat ia dilahirkan.


Baca juga: Salman Rushdie, Penulis The Satanic Verses Ditikam


Tapi bukunya pada 1988 'The Satanic Verses' mengubah hidupnya ketika Khomeini mengeluarkan dekrit agama yang memerintahkan pembunuhannya.

Pada 1998, pemerintah presiden reformis Iran Mohammad Khatami meyakinkan Inggris bahwa Iran tidak akan menerapkan fatwa tersebut.

Namun, Khamenei mengatakan pada 2005 dia masih percaya Rushdie adalah seorang murtad yang pembunuhannya akan diizinkan oleh Islam.

Sebelumnya, sastrawan kontroversial penulis The Satanic Verses atau Ayat-Ayat Setan, Salman Rushdie, dilaporkan ditikam berulang kali di leher oleh orang tak dikenal pada Jumat.

Penulis kelahiran India yang kini menjadi warga AS itu ditikam saat hendak memberikan kuliah umum di Chautauqua Institution, Negara Bagian New York.

Selain Rushdie, pendiri Chautauqua Institution Henry Reese yang menjadi moderator acara juga ikut diserang pelaku. Rushdie dan Reese berada di atas panggung ketika pria tersebut menyerang.

Kepada Reuters, seorang saksi mata, Julia Mineeva-Braun, menggambarkan situasi membingungkan saat penyerangan terjadi. Dia mengira penyerang Rushdie telah mendekati sang penulis untuk memperbaiki mikrofon.

Nahasnya, Rushdie malah ditikam di leher dan kemudian di bawah dekat tulang belikat.

Saksi lain, Mary Newsom, mengatakan kepada BBC bahwa ada keterkejutan dan kekecewaan kolektif raksasa ketika insiden itu terjadi, karena Chautauqua dianggap sebagai tempat yang aman.

Rushdie juga menderita luka di hati dan mungkin kehilangan mata setelah serangan pisau, menurut agennya. (OL-16)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat