Utusan PBB Minta Junta Myanmar Bebaskan Tapol
![Utusan PBB Minta Junta Myanmar Bebaskan Tapol](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/08/e8be5676a9f86150818ac47aeee9cfb9.jpg)
UTUSAN PBB untuk Myanmar, Noeleen Heyzer, mendesak junta membebaskan segala tuntutan kepada semua tahanan politik (Tapol). Namun junta Myanmar belum menggubris permintaan yang termasuk di dalamnya terdapat eks Presiden Myanmar Aung San Suu Kyi.
"Kunjungan saya untuk menyampaikan keprihatinan PBB dan mengusulkan langkah-langkah konkret yang diperlukan untuk mengurangi konflik dan penderitaan rakyat. Keterlibatan PBB sama sekali tidak memberikan legitimasi," kata Heyzer dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh PBB.
Pernyataan itu ia sampaikan langsung kepada pejabat penguasa junta Myanmar, Min Aung Hlaing. Heyzer juga meminta Hlaing untuk memberlakukan moratorium eksekusi dan membebaskan semua tapol.
Dia juga meminta pertemuan dengan Aung San Suu Kyi dan meminta pembebasan salah satu penasihatnya asal Australia Sean Turnell, yang ditahan selama kudeta pada Februari 2021.
"Saya ingin memiliki kesempatan untuk bertemu dengannya (Aung San Suu Kyi) sesegera mungkin. Dia adalah pemangku kepentingan penting untuk dialog saya dengan semua pihak terkait," ucap Heyzer.
Baca juga: Junta Myanmar Tahan Aung San Suu Kyi di Penjara Super Ketat
Aung San Suu Kyi, 77, yang ditahan di sel isolasi di penjara Naypyidaw, telah didakwa dengan setidaknya 18 pelanggaran mulai dari korupsi hingga pelanggaran pemilu, dengan ancaman hukuman penjara maksimum gabungan hampir 190 tahun.
Namun, juru bicara militer Myanmar Zaw Min Tun mengatakan mereka tidak akan mengizinkan siapa pun untuk bertemu orang-orang yang menghadapi tuntutan pidana.
Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin oleh peraih Nobel Aung San Suu Kyi awal tahun lalu. Mereka juga melancarkan tindakan keras terhadap protes damai dan gerakan perlawanan bersenjata yang mengikutinya,
Kecaman global terbaru diberikan kepada junta Myanmar usai mengeksekusi empat aktivis demokrasi. Pengadilan Myanmar juga telah menjatuhkan hukuman penjara yang lama kepada para tapol. Kunjungan Heyzer terjadi sehari setelah pengadilan menjatuhkan hukuman enam tahun penjara kepada pemimpin terguling negara itu Aung San Suu Kyi atas tuduhan korupsi yang menurut para kritikus dibuat-buat.(CNA/OL-5)
Terkini Lainnya
Keluarga Korban Perdagangan Manusia di Myanmar Minta Pertolongan ke Presiden Jokowi
Polri: Bandar Judi Tersebar di Mekong Region Countries
Konflik Militer-Etnik Karen di Myanmar dan Ancaman Instabilitas Regional
Myanmar Dilanda Suhu Panas Capai 48,2 Derajat
DPR Dorong Diplomasi Parlemen untuk Mewujudkan Stabilitas di ASEAN
Warga Palestina Terperangkap seperti di Neraka
PBB Peringatkan Risiko Perang Meluas di Perbatasan Lebanon-Israel
Wapres Tegaskan Indonesia Mendukung Penuh Upaya Gencatan Senjata di Palestina
Biro Komite Palestina PBB Temui Wapres Ma'ruf, Sampaikan 3 Poin Penting
Biro Komite Palestina PBB Berencana Bertemu Prabowo Subianto
Wapres Terima Audiensi Biro Komite Palestina PBB
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap