visitaaponce.com

Utusan PBB Minta Junta Myanmar Bebaskan Tapol

Utusan PBB Minta Junta Myanmar Bebaskan Tapol
Aung San Suu Kyi(AFP)

UTUSAN PBB untuk Myanmar, Noeleen Heyzer, mendesak junta membebaskan segala tuntutan kepada semua tahanan politik (Tapol). Namun junta Myanmar belum menggubris permintaan yang termasuk di dalamnya terdapat eks Presiden Myanmar Aung San Suu Kyi.

"Kunjungan saya untuk menyampaikan keprihatinan PBB dan mengusulkan langkah-langkah konkret yang diperlukan untuk mengurangi konflik dan penderitaan rakyat. Keterlibatan PBB sama sekali tidak memberikan legitimasi," kata Heyzer dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh PBB.

Pernyataan itu ia sampaikan langsung kepada pejabat penguasa junta Myanmar, Min Aung Hlaing. Heyzer juga meminta Hlaing untuk memberlakukan moratorium eksekusi dan membebaskan semua tapol.

Dia juga meminta pertemuan dengan Aung San Suu Kyi dan meminta pembebasan salah satu penasihatnya asal Australia Sean Turnell, yang ditahan selama kudeta pada Februari 2021.

"Saya ingin memiliki kesempatan untuk bertemu dengannya (Aung San Suu Kyi) sesegera mungkin. Dia adalah pemangku kepentingan penting untuk dialog saya dengan semua pihak terkait," ucap Heyzer.

Baca juga:  Junta Myanmar Tahan Aung San Suu Kyi di Penjara Super Ketat

Aung San Suu Kyi, 77, yang ditahan di sel isolasi di penjara Naypyidaw, telah didakwa dengan setidaknya 18 pelanggaran mulai dari korupsi hingga pelanggaran pemilu, dengan ancaman hukuman penjara maksimum gabungan hampir 190 tahun.

Namun, juru bicara militer Myanmar Zaw Min Tun mengatakan mereka tidak akan mengizinkan siapa pun untuk bertemu orang-orang yang menghadapi tuntutan pidana.

Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer menggulingkan pemerintah terpilih yang dipimpin oleh peraih Nobel Aung San Suu Kyi awal tahun lalu. Mereka juga melancarkan tindakan keras terhadap protes damai dan gerakan perlawanan bersenjata yang mengikutinya,

Kecaman global terbaru diberikan kepada junta Myanmar usai mengeksekusi empat aktivis demokrasi. Pengadilan Myanmar juga telah menjatuhkan hukuman penjara yang lama kepada para tapol. Kunjungan Heyzer terjadi sehari setelah pengadilan menjatuhkan hukuman enam tahun penjara kepada pemimpin terguling negara itu Aung San Suu Kyi atas tuduhan korupsi yang menurut para kritikus dibuat-buat.(CNA/OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat