visitaaponce.com

Perkuat Kerja Sama dengan Negara-Negara Pasifik, Menlu Retno Kunjungi Fiji dan Solomon

MENTERI Luar Negeri Retno Marsudi mengunjungi 2 negara di wilayah pasifik, yaitu Fiji dan Solomon pada 6-7 September. Retno menegaskan, kunjungan itu memiliki arti yang sangat penting dan strategis untuk menebalkan komitmen Indonesia untuk memperkuat kerja sama dengan negara-negara Pasifik.

"Penguatan kerja sama dengan negara-negara Pasifik merupakan salah satu prioritas dari politik luar negeri Indonesia. Pada 2019 di Auckland, Indonesia telah meluncurkan Visi Pacific Elevation guna memperkuat kerja sama ekonomi dan kerja sama pembangunan dengan negara-negara Pasifik. Ini bagian dari  visi besar Indonesia untuk menjadikan Indo-Pasifik sebagai kawasan damai, stabil dan makmur, sebagaimana tercermin dalam ASEAN Outlook on the Indo-Pacific," jelas Retno dalam pernyataan tertulisnya.

Pada kunjungan di Fiji, 6 September, Retno melakukan pertemuan dengan Presiden Fiji, Menlu Fiji, dan acting Sekretaris Jenderal Pacific Island Forum. Selain itu, Retno juga menghadiri Resepsi Diplomatik Perayaan Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia ke-77 di Suva, yang juga dihadiri Presiden, Perdana Menteri, dan Ketua Parlemen Fiji 

Menlu mengungkapkan, dari 6 poin hasil kunjungan ke Fiji. Pertama, komitmen kedua negara untuk memperkokoh kerja sama dan kemitraan yang saling menguntungkan dan saling menghormati. Kedua, kedua negara menyambut baik tren perdagangan yang terus membaik.

Data terakhir, perdagangan bilateral dengan Fiji dari Januari-Juni 2022 meningkat 44% dibanding periode waktu sama tahun 2021 dan sudah mencapai lebih dari US$20 juta.

"Kedua pihak sepakat untuk terus mendorong dibentuknya Indonesia-Fiji Preferential Trade Agreement yang diyakini akan dapat lebih meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara," kata Retno.

Ketiga, Fiji menyambut baik peningkatan kerja sama pembangunan. Dalam kaitan ini, Indonesia menyampaikan pentingnya untuk mendesain sebuah blueprint kerja sama pembangunan, sehingga kerja sama pembangunan akan lebih terarah.

"Dalam kaitan dengan kerja sama pembangunan, saya dorong kesepakatan hibah untuk mitigasi COVID-19 dan penyelesaian rencana pendirian Regional Agriculture Training Centre and Demonstration Farming di wilayah Raki-Raki, agar dapat segera ditindaklanjuti," ungkap Retno.

Pendirian pusat pelatihan kawasan di bidang pertanian itu, dapat digunakan sebagai hub outreach Indonesia untuk kerja sama pembangunan di Pasifik.

Keempat, komitmen untuk meningkatkan kerja sama di bidang pariwisata. Dalam kaitan ini, kedua negara berencana untuk menandatangani MoU on Tourism Cooperation di Bali pada akhir bulan ini. Kelima, sepakat untuk peningkatan interaksi kerja sama pertahanan melalui ratifikasi Defence Cooperation Agreement untuk mendorong kerja sama sektor strategis, seperti Peacekeeping Operations.

"Keenam, kita juga membahas mengenai beberapa inisiatif Indonesia ke depan untuk terus memperkuat kerja sama dengan Pasifik, antara lain melalui penyelenggaraan Indonesia-Pacific Forum for Development di Bali pada Desember tahun ini," tutur Retno.

Sementara itu, di Honiara, Solomon, Retno melakukan pertemuan denga Perdana Menteri, Menlu Solomon, dan wakil diaspora Indonesia di Solomom. Selain itu, bersama PM Solomon Manasseh Sogavare, Retno juga meresmikan Friendship Hall atau lapangan futsal multiguna yang merupakan hibah Pemerintah Indonesia kepada Pemerintah dan Rakyat Solomon Islands.

Dalam kunjungan ke Solomon, Menlu Retno juga menyebutkan ada 6 poin yang dihasilkan. Pertama. peningkatan kerja sama dengan Solomon Islands dengan prinsip saling menguntungkan, berdasarkan penghormatan terhadap prinsip-prinsip kedaulatan dan integritas wilayah.

Kedua, kemitraan tersebut penting untuk diterjemahkan dalam kerja sama konkrit, termasuk kerja sama pembangunan. Beberapa prioritas kerja sama pembangunan yang dibahas antara lain di bidang perubahan iklim dan perikanan. Kedua pihak juga sepakat untuk merancang sebuah blue print kerjasama pembangunan agar kerjasama ini lebih terarah

"Sebagaimana diketahui teman-teman, antara Indonesia-Solomon Islands, kita telah menandatangani Framework for Development Cooperation pada tahun 2019. Framework ini dapat digunakan sebagai basis pembuatan blue print," jelas Retno.

Ketiga, komitmen untuk terus meningkatkan hubungan perdagangan kedua negara yang juga menunjukkan tren positif terutama tahun lalu. 

"Dalam kaitan kerja sama ekonomi saya juga telah menawarkan expertise swasta dan BUMN Indonesia agar dapat berpartisipasi dalam pembangunan ekonomi termasuk pembangunan infrastruktur di Solomon Islands," ujar Retno.

Baca juga : Kamala Harris akan Hadiri Pemakaman Shinzo Abe

Keempat, Retno menitipkan secara khusus 1.500 WNI yang tinggal dan bekerja di Solomon Islands. Selama ini mereka mendapatkan perlakuan yang baik. Kelima, untuk mendukung kerja sama antar dua negara maka sudah ditandatangani Perjanjian Bebas Visa bagi Pemegang Paspor Dinas dan Diplomatik.

"Keenam, sebagaimana yang saya sampaikan di Fiji, kita juga membahas mengenai beberapa inisiatif Indonesia ke depan untuk terus memperkuat kerja sama dengan Pasifik antara lain melalui penyelenggaraan Indonesia-Pacific Forum for Development di Bali bulan Desember," imbuh Retno.

Retno menjelaskan, peresmian lapangan futsal di Solomon berupa hibah dari Pemerintah Indonesia kepada rakyat Kepulauan Solomon yang pembangunannya dilakukan oleh BUMN Indonesia, yaitu WIKA.

Dalam serah terima itu, Retno menyebutkan, lapangan futsal tersebut memiliki 3 makna. Pertama, simbol harapan dan optimisme, karena lapangan Futsal ini dibangun di saat Pandemi. Kedua, simbol persahabatan antara rakyat Indonesia dan Kepulauan Solomon. Bangunan ini dikerjakan bersama oleh putra-putri Indonesia dan putra-putri Kepulauan Solomon.

"Ketiga, simbol kesempatan dan masa depan. Indonesia ingin kemitraan dengan kawasan Pasifik adalah sebuah kesempatan untuk membangun masa depan bersama melalui kerja sama yang didasari pada rasa saling percaya dan saling menghormati," ujar Retno.

Dalam pertemuan dengan wakil Diaspora Indonesia yang tergabung dalam Solomon Islands-Indonesia Friendship Association (SIIFA). Retno menyampaikan terima kasih atas bantuan teman-teman Diaspora Indonesia di Solomon Island, terutama dalam isu Pelindungan Warga Negara Indonesia.

SIIFA didirikan pada 2017 dengan anggota kurang lebih 300 WNI yang berada di SI. Organisasi ini telah bermitra dengan baik terutama dengan KBRI Port Moresby yang meng-cover SI termasuk penanganan isu yang terkait dengan WNI.

Selama pandemi, SIIFA telah membantu Pemerintah Indonesia dalam pemulangan para WNI. Pada 2021, SIIFA dianugerahi Hassan Wirajuda Award berkat kontribusinya dalam pelindungan WNI.

Retno menegaskan, kunjungan ke Fiji dan Kepulauan Solomon, ia menyampaikan strategi Indonesia dalam membangun kemitraan dengan kawasan Pasifik secara komprehensif pada tataran bilateral, pada tataran kawasan maupun dalam forum global.

Saat Presidensi Indonesia di G-20, Indonesia telah memberikan perhatian khusus dengan mengundang wakil-wakil dari negara kepulauan kecil. Selain itu, terdapat setidaknya 10 proyek konkret yang akan menjadi deliverable konkret yang Indonesia dorong di bawah Presidensi G-20 tahun ini di sektor energi, perubahan iklim, kelautan, mitigasi bencana dan pendanaan yang terkait langsung dengan kepentingan negara kepulauan kecil.

"Pada saat keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023, saya sampaikan pula rencana Indonesia untuk lebih mendekatkan hubungan ASEAN dengan Pasific Island Forum (PIF). Hasil pertemuan saya dengan PIF selama di Fiji antara lain menegaskan komitmen Indonesia dan PIF untuk memperkuat kerja sama terutama isu-isu yang terkait dengan Ocean," ujar Retno.

Menurutnya, PIF memiliki harapan bahwa Indonesia dapat membawa isu Forum tersebut sampai atau terutama untuk mempersiapkan pertemuan COP 27 yang akan diselenggarakan di Mesir.

Retno menambahkan, Indonesia akan menyelenggarakan Indonesia Pacific Forum for Development (IPFD) yang pertama pada 7-8 Desember 2022 mendatang. Inisiatif strategis ini menjadi landmark sekaligus platform Indonesia untuk pengembangan kerja sama pembangunan secara terlembaga di Kawasan Pasifik.

"Forum ini akan menghubungkan negara-negara di Kawasan Pasifik dengan Lembaga-lembaga terkait di Indonesia dan mitra pembangunan potensial lainnya. Kita ingin menciptakan platform kerja sama untuk menarik minat mitra pembangunan kepada proyek-proyek yang spesifik untuk masing-masing negara di Kawasan Pasifik," ujar Retno.

Retno juga menyebutkan rencana pelaksanaan Archipelagic and Island States Forum (AIS Forum) pada tingkat Menteri bekerja sama dengan UNDP pada 5-6 Desember mendatang.

"Jadi penyelenggaraan AIS Forum akan diselenggarakan back-to-back dengan penyelenggaraan IPFD di tingkat Menteri. Pertemuan Menteri Luar Negeri negara-negara kepulauan ini akan memuluskan jalan menuju pertemuan tingkat tinggi AIS Forum tahun depan. Jadi sekali lagi, pada tingkat Menteri, AIS forum akan bertemu pada Desember ini dan akan mempersiapkan guna AIS tahun depan," pungkas Retno. (RO/OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat