AS Ajak Uni Eropa Jatuhkan Sanksi ke Tiongkok
![AS Ajak Uni Eropa Jatuhkan Sanksi ke Tiongkok](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/09/111b3451a5f74b6b08494a00f2ec942d.jpg)
AMERIKA Serikat (AS) tengah mempertimbangkan sanksi terhadap Tiongkok. Rencana Washington itu guna mencegah Beijing menyerang Taiwan.
Washington juga meminta Uni Eropa merancang sanksi untuk Tiongkok supaya tekanannya lebih besar. Sumber di Gedung Putih mengungkapkan Washington mempersiapkannya karena melihat ketegangan di Selat Taiwan terus meningkat.
Sanksi yang dirancang AS akan menyempurnakan ide negara-negara Barat yang lebih memilih pembatasan perdagangan dan investasi Tiongkok. "Potensi pengenaan sanksi terhadap Tiongkok jauh lebih kompleks daripada sanksi terhadap Rusia, mengingat keterlibatan AS dan sekutunya yang luas dengan ekonomi Tiongkok,” kata Mantan Pejabat Senior Departemen Perdagangan AS, Nazak Nikakhtar.
Tiongkok mengklaim Taiwan sebagai wilayahnya. Beijing telah menembakkan rudal ke pulau itu dan kapal perangnya melintasi perbatasan laut Taiwan sebagai protes atas kunjungan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS, Nancy Pelosi.
Presiden Tiongkok, Xi Jinping telah berjanji akan menarik masuk Taiwan ke dalam kendali Beijing. Namun Xi harus mengamankan masa jabatan kepemimpinan lima tahun ketiga di kongres Partai Komunis bulan depan.
Pemerintah Taiwan menolak keras klaim kedaulatan versi Tiongkok. Sekutu Taiwan, AS pun berupaya mencegah aneksasi Taipei oleh Beijing lewat sejumlah rancangan sanksi.
Pembahasan rancangan sanksi AS untuk Tiongkok telah dimulai setelah Rusia menginvasi Ukraina pada Februari lalu. Tapi intensitas pembahasannya meningkag usai provokasi Tiongkok terhadap Taiwan meningkat.
“Gambaran besar, pembicaraan sanksi awal kemungkinan akan berkisar pada membatasi akses Tiongkok ke teknologi tertentu yang diperlukan untuk mempertahankan operasi militer melawan Taiwan,” kata peneliti Foundation for Defense of Democracies, Craig Singleton.
Berbeda dengan AS, pemberian sanksi oleh Uni Eropa harus disetujui oleh 27 negara anggota. Terlebih seluruh negara-negara Eropa, kecuali Vatikan, memiliki hubungan diplomatik formal dengan Beijing. (Aljazeera/OL-8)
Terkini Lainnya
Pemerintah Dinilai tidak Serius Tangani Urusan Pangan
Industri Tekstil Dalam Negeri Ambruk Akibat Produk Impor, Penetapan BMAD Dinilai Efektif
Indonesia-Tiongkok Perkuat Kerja Sama Ketenagakerjaan
Pengamat Minta Pemerintah Hati-hati Tetapkan Aturan Bea Masuk 200 Persen
Bea Cukai dan Polri Ungkap Clandestine Lab Terbesar di Indonesia Milik Jaringan Tiongkok
Sekjen Kemnaker Terinspirasi oleh Pengelolaan SDM Tiongkok
2 Warga Tiongkok Ditangkap Lakukan Penambangan Emas Ilegal di Palu
Astropolitik dan Rivalitas Penguasaan Luar Angkasa
Kemendag Musnahkan Barang Impor Ilegal Rp9,3 Miliar di Bogor, Paling Banyak Asal Tiongkok
PBSI: Performa Fajar/Rian Perlu Diperbaiki
Jadwal Timnas Indonesia Vs Uzbekistan di Babak 16 Besar Asian Games Cek di Sini
Atlet Muhammad Sejahtera Raih Emas Pertama Indonesia dari Cabor Menembak
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap