visitaaponce.com

Yordania Tahan 44 Demonstran Tolak Kenaikan BBM

Yordania Tahan 44 Demonstran Tolak Kenaikan BBM
Para pengemudi bus di Yordania memarkirkan kendaraan mereka sebagai tindak lanjut unjuk rasa atas kenaikan harga BBM, Jumat (16/12).(AFP/Khalil MAZRAAWI )

YORDANIA telah menangkap 44 orang yang dituduh terlibat dalam protes menentang kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Aksi protes yang menimbulkan huru-hara ini menewaskan seorang perwira polisi senior usai ditembak mati.

Wakil Kepala Polisi Provinsi Maan Kolonel Abdul Razzaq Dalabeh tewas usai kepalanya ditembak di Kota Al-Husseiniya saat menghadapi aksi protes isu ini pada Kamis (15/12).

"Sebanyak 44 orang yang ikut serta dalam kerusuhan di sejumlah wilayah di kerajaan itu telah ditangkap dan mereka akan dibawa ke pengadilan," kata Direktorat Keamanan Publik dalam sebuah pernyataan.

Tambahan aparat keamanan telah dikirim ke lokasi kejadian dengan menuduh penjahat berada di belakang kekerasan yang telah terjadi. Raja Yordania Abdullah II memperingatkan pada Jumat (16/12) bahwa siapa pun yang mengangkat senjata melawan negara akan ditindak tegas.


Baca juga: 60% Rakyat Tiongkok Dapat Terinfeksi Covid-19 pada 2023


Menteri Dalam Negeri Yordania Mazen al-Faraya mengatakan dinas keamanan bekerja untuk menangkap pelaku kekerasan. Pihaknya akan membawanya ke pengadilan secepat mungkin.

Dua polisi lainnya ditembak dan terluka, juga terjadi di Al-Husseiniya. Pengemudi taksi dan truk di beberapa provinsi di Yordania selatan mulai melakukan aksi mogok lebih sejak seminggu yang lalu.

Mereka bergabung dengan sopir bus, dan pedagang yang menutup toko mereka pada untuk memprotes kenaikan harga BBM. Protes pecah minggu ini ketika para demonstran memblokir jalan dengan membakar ban dan menghadapi pasukan keamanan di beberapa daerah.

Harga BBM naik hampir dua kali lipat di Yordania dibandingkan tahun sebelumnya, khususnya solar yang digunakan truk dan bus, dan minyak tanah untuk rumah tangga. Pemerintah telah mengusulkan langkah-langkah bantuan termasuk bantuan keuangan untuk keluarga yang paling terkena dampak. (AFP/OL-16)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat