visitaaponce.com

Imigran Afghanistan Terima Penghargaan Taiwan di Indonesia

Imigran Afghanistan Terima Penghargaan Taiwan di Indonesia
Meena Asidi (dua dari kanan) bersama CTK Foundation (baju putih) dan representative TETO (baju batik)(MI/Mesakh Ananta)

CHOU Ta-Kuan Foundation bersama Kantor Perdagangan dan Ekonomi Taiwan menganugerahkan penghargaan “Fervent Global Love of Lives Award” kepada imigran asal Afghanistan yang kini tinggal di Indonesia, Meena Asadi. 

Meena Asadi, karateka wanita berprestasi asal Afghanistan yang sempat menjadi imigran di Pakistan, kini tinggal di Indonesia dan mendirikan dojo di Cisarua. Ia berhasil menyabet penghargaan ini setelah mengalahkan 3.124 kandidat dari seluruh dunia dan menjadi salah satu dari 22 akseptor penghargaan.

Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Pendiri Chou Ta-Kuan Foundation, Chou, yang mengatakan kisah Meena Asadi merupakan sebuah inspirasi bagi setiap orang untuk terus bekerja meraih mimpi.

“Meena Asadi, wanita asal Afghanistan, seorang master karate di Indonesia dan mantan atlet karate top di Afghanistan dan Pakistan. Kisahnya yang inspiratif menjadi alasan dia layak mendapatkan penghargaan ini. Karena wanita tidak dapat bekerja, pergi ke sekolah dan beraktivitas di Afghanistan, semenjak Taliban mengambil alih kekuasaan, dia (Meena Asadi) terperangkap di dalam pembatas gender,” ungkap Chou kepada wartawan, Selasa (24/1).

“Dia (Meena Asadi) diancam oleh para ekstrimis dan harus kabur dari Afghanistan. Tetapi, hal itu tidak menyurutkan mimpinya, dia memenangkan penghargaan di kompetisi karate di Korea Selatan. Kini berhasil mendirikan sebuah dojo yang menampung para imigran untuk dapat mengembangkan bakatnya,” lanjut Chou.

Baca juga:  Empat Wakil RI Lolos ke Babak Final Karate WKF Series

Dalam pertemuan itu, Meena Asadi mengungkapkan apresiasinya kepada Chou Ta-Kuan Foundation dan juga pihak yang telah membantunya untuk mendapatkan penghargaan tersebut. Meena berharap kisahnya dapat menjadi inspirasi bagi imigran dan orang lain dalam mencapai mimpinya.

“Kenapa saya tidak tidak diizinkan untuk hidup sebebas para pria, hanya karena aku seorang wanita? Motivasi yang mendorongku untuk menjadi karateka adalah untuk menghancurkan ‘pembatas gender’ yang ada,” tutur Meena.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat