Imigran Afghanistan Terima Penghargaan Taiwan di Indonesia
![Imigran Afghanistan Terima Penghargaan Taiwan di Indonesia](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/01/6eff57bc06773b8ccd680c1ad5811f7a.jpeg)
CHOU Ta-Kuan Foundation bersama Kantor Perdagangan dan Ekonomi Taiwan menganugerahkan penghargaan “Fervent Global Love of Lives Award” kepada imigran asal Afghanistan yang kini tinggal di Indonesia, Meena Asadi.
Meena Asadi, karateka wanita berprestasi asal Afghanistan yang sempat menjadi imigran di Pakistan, kini tinggal di Indonesia dan mendirikan dojo di Cisarua. Ia berhasil menyabet penghargaan ini setelah mengalahkan 3.124 kandidat dari seluruh dunia dan menjadi salah satu dari 22 akseptor penghargaan.
Dalam kesempatan tersebut, hadir pula Pendiri Chou Ta-Kuan Foundation, Chou, yang mengatakan kisah Meena Asadi merupakan sebuah inspirasi bagi setiap orang untuk terus bekerja meraih mimpi.
“Meena Asadi, wanita asal Afghanistan, seorang master karate di Indonesia dan mantan atlet karate top di Afghanistan dan Pakistan. Kisahnya yang inspiratif menjadi alasan dia layak mendapatkan penghargaan ini. Karena wanita tidak dapat bekerja, pergi ke sekolah dan beraktivitas di Afghanistan, semenjak Taliban mengambil alih kekuasaan, dia (Meena Asadi) terperangkap di dalam pembatas gender,” ungkap Chou kepada wartawan, Selasa (24/1).
“Dia (Meena Asadi) diancam oleh para ekstrimis dan harus kabur dari Afghanistan. Tetapi, hal itu tidak menyurutkan mimpinya, dia memenangkan penghargaan di kompetisi karate di Korea Selatan. Kini berhasil mendirikan sebuah dojo yang menampung para imigran untuk dapat mengembangkan bakatnya,” lanjut Chou.
Baca juga: Empat Wakil RI Lolos ke Babak Final Karate WKF Series
Dalam pertemuan itu, Meena Asadi mengungkapkan apresiasinya kepada Chou Ta-Kuan Foundation dan juga pihak yang telah membantunya untuk mendapatkan penghargaan tersebut. Meena berharap kisahnya dapat menjadi inspirasi bagi imigran dan orang lain dalam mencapai mimpinya.
“Kenapa saya tidak tidak diizinkan untuk hidup sebebas para pria, hanya karena aku seorang wanita? Motivasi yang mendorongku untuk menjadi karateka adalah untuk menghancurkan ‘pembatas gender’ yang ada,” tutur Meena.(OL-5)
Terkini Lainnya
Pamapersada dan United Tractors Sabet Penghargaan Bina Mitra UMKM 2024
Sukses Tangani Stunting, Pemkab Klungkung Terima Penghargaan dari Kemenkes
HUT Bhayangkara ke-78, Ancol Berikan Rekreasi Gratis untuk Anggota dan Keluarga Polri
Terapkan Budaya Literasi, Sekolah Sukma Bangsa Sigi Lulus Nominasi Perpustakaan Terbaik 2024
Harganas ke-31, Sejumlah Kepala Daerah Mendapat Penghargaan dari Presiden Jokowi
Dianugerahi Kartini Award, Puan Tekankan Pentingnya Woman Support Woman
Karateka ASKI Boyong 6 Medali dari Tokyo
Tingkatkan Kompetensi Karateka Indonesia, ASKI Turut Serta di 10th KWF World Conference
Karateka Zigi Zaresta Bawa Bendera di Penutupan Asian Games 2022
Hari Terakhir, Cabor Karate Gagal Tambah Medali Asian Games
Fit di Usia 61 Tahun, Iwan Fals Ajak Perkuat Soliditas Lewat Karate
Cabor Baru Olimpiade Ternyata Catat Tingkat Cedera yang Tinggi
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap