PBB Korut dan Korsel Langgar Gencatan Senjata dengan Terbangkan Drone
KOMANDO Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) mengatakan pada Kamis (26/1), Korea Utara (korut) dan Korea Selatan (Korsel) melanggar gencatan senjata yang mengatur perbatasan bersama.
Kedua negara itu justru mengirimkan pesawat nirawak atau drone dengan melintasi wilayah udara masing-masing pada Desember 2022 lalu.
Lima pesawat nirawak Korut menyeberang ke Korea Selatan pada tanggal 26 Desember 2022.
Baca juga : Presiden Korsel Yoon Suk Yeol: Waspadai Provokasi Korea Utara jelang Pemilu Legislatif
Tindakan Korut dibalas militer Korset untuk mengerahkan jet tempur dan helikopter serta mengirimkan drone pengintai ke wilayah perbatasan dengan Korea Utara untuk memotret instalasi militernya.
Komando PBB, yang telah membantu mengawasi Zona Demiliterisasi (DMZ) antara kedua Korea sejak gencatan senjata yang mengakhiri pertempuran pada Perang Korea 1950 hingga 1953, melakukan penyelidikan khusus terhadap serangan di wilayah udara untuk menentukan apakah ada pelanggaran terhadap gencatan senjata.
Tindakan yang dilakukan oleh kedua belah pihak merupakan pelanggaran, tetapi upaya Korsel untuk menembak jatuh pesawat tak berawak di wilayah udaranya tidak melanggar gencatan senjata, kata komando tersebut dalam sebuah pernyataan.
Baca juga : Kim Jong Un Bersumpah Habisi Korsel dan Sekutunya
"Komando Perserikatan Bangsa-Bangsa menegaskan kembali bahwa kepatuhan terhadap ketentuan Gencatan Senjata sangat penting untuk mengurangi risiko insiden yang tidak disengaja maupun yang disengaja melalui pencegahan eskalasi, dan untuk melestarikan penghentian permusuhan di Semenanjung Korea," kata pernyataan itu.
Penggunaan pesawat nirawak oleh militer Korsel di daerah sepanjang perbatasan Korut merupakan tindakan pertahanan diri terhadap serangan pesawat nirawak Korut, dan tidak dibatasi oleh Perjanjian Gencatan Senjata, demikian ungkap juru bicara Kementerian Pertahanan Nasional Korea Selatan.
Korut belum memberikan komentar secara terbuka mengenai insiden pesawat nirawak tersebut. (CNA/Fer/OL-09)
Terkini Lainnya
Formappi Apresiasi MKD Berani Sanksi Bamsoet
Israel Menyerang Gaza di Tengah Pelanggaran Hukum
Laporan PBB Ungkap Pelanggaran Berat terhadap Anak Meningkat pada 2023
Antisipasi Kesalahan Fatal dalam Penerapan Generative AI
PBB Ungkap Israel dan Kawasan Palestina Paling Banyak Pelanggaran Terhadap Anak-anak
Kemendikbud-Ristek: Berikan Tindakan Tegas jika Terjadi Pelanggaran PPDB
Hamas Sebut Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel Buntu di Tengah Aksi Unjuk Rasa di Tel Aviv
Ini Syarat Baru dari Rusia untuk Berdamai dengan Ukraina
Hamas Tidak Tahu Berapa Sandera yang Masih Hidup
Presiden Joe Biden: Kesepakatan Gencatan Senjata Israel-Hamas Terhambat oleh Penolakan Hamas
Prabowo: Israel akan Terkucilkan jika tidak Mau Gencatan Senjata
Menlu AS Antony Blinken Bahas Pentingnya Gencatan Senjata Israel-Hamas dengan Prabowo
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap