Tentara dan Polisi Bersihkan Jalan dari Pengunjuk Rasa Peru
PEMERINTAH Peru mengerahkan polisi dan tentara untuk membongkar penghalang di jalan raya negara tersebut. Blokade yang didirikan oleh para pengunjuk rasa yang telah berminggu-minggu menuntut pengunduran diri Presiden Dina Bolartue.
Langkah yang diumumkan oleh kementerian pertahanan dan dalam negeri ini untuk memenuhi stok bahan pokok yang mulai menipis, termasuk bahan bakar di negara Amerika Selatan tersebut. Blokade dibukan untuk memperlancar pengiriman barang ke selatan.
"Polisi nasional Peru, dengan dukungan angkatan bersenjata, akan membuka blokir jaringan jalan raya nasional yang telah menjadi subjek keadaan darurat," kata kedua kementerian tersebut dalam sebuah pernyataan bersama.
Pihak berwenang mengatakan bahwa lalu lintas diblokir di delapan dari 25 wilayah Peru pada hari Kamis, juga mempersulit perawatan medis di beberapa daerah, dengan dokter tidak dapat mengakses obat-obatan yang dibutuhkan.
Protes-protes, yang pecah setelah penggulingan dan penangkapan mantan presiden Pedro Castillo pada awal Desember, telah berulang kali berubah menjadi kekerasan, dengan 46 orang tewas dalam bentrokan antara aparat keamanan dan para pengunjuk rasa.
Kementerian pemerintah mengatakan bahwa hak untuk berunjuk rasa tidak membenarkan pemblokiran jalan raya atau mengesampingkan hak-hak orang yang membutuhkan kemoterapi atau pengiriman tabung oksigen.
Mereka menyalahkan pemblokiran jalan sebagai penyebab 10 kematian, termasuk beberapa anak yang tidak mendapatkan perawatan medis tepat waktu.
Protes dipicu oleh kemarahan di daerah pedesaan yang miskin di bagian selatan di mana penduduknya merasa bahwa Castillo, yang juga berasal dari suku asli, lebih mewakili kepentingan mereka daripada kepentingan elit Lima.
Penggulingan Castillo terjadi setelah ia berusaha membubarkan kongres dan memerintah dengan dekrit, dalam sebuah upaya untuk menghindari pemakzulan dan mencegah penyelidikan korupsi.
Pada hari Kamis, para pengunjuk rasa melemparkan batu dan pasukan keamanan menanggapi dengan gas air mata dan peluru karet di pusat kota Lima setelah ratusan orang berdemonstrasi menentang Bolartue, yang pernah menjadi wakil presiden Castillo. (AFP/OL-13)
Baca Juga: Aksi Berlanjut di Peru Menuntut Presiden Boluarte Mundur
Terkini Lainnya
Protes Besar di Yerusalem Terhadap Perintah Wajib Militer bagi Yahudi Ultra-Ortodoks
Hamas Sebut Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel Buntu di Tengah Aksi Unjuk Rasa di Tel Aviv
Diduga Curang, Warga Depok Tuntut Transparansi PPDB 2024
5 Tewas dalam Aksi Protes di Kenya
Ribuan Pendemo Israel Menuntut Pemilu dan Pembebasan Sandera
Rakyat Israel Tuntut Mundur Netanyahu
Wartawan Bandung Unjuk Rasa di DPRD Jawa Barat, Tolak RUU Penyiaran
Wartawan di Bali Kompak Tolak Revisi UU Penyiaran
Tolak Revisi UU Penyiaran, Aliansi Jurnalis Gelar Aksi di Depan DPR RI
Gelar Aksi, HMI Subang Kritisi Kinerja Penjabat Bupati
Miliarder Tekan Pejabat AS Hentikan Demo pro Palestina
Mahasiswa, Dosen dan Rektor di Bandung Berunjuk Rasa Dukung Palestina
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap