Setelah 50 Tahun, Misteri Kematian Pujangga Besar Chile Terungkap
![Setelah 50 Tahun, Misteri Kematian Pujangga Besar Chile Terungkap](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/02/e8211f6be1c0260f37d30a6b9fb05546.jpg)
PENYAIR terkenal asal Chile dan peraih Nobel Sastra, Pablo Neruda, diduga meninggal dunia akibat racun amat mematikan, bukan oleh kanker prostat seperti disebutkan dalam versi resmi penyebab kematiannya 50 tahun lalu.
Kesimpulan ini diperoleh dari hasil pemeriksaan forensik terhadap kerangka jenazah Neruda. Ini terjadi setengah abad setelah sastrawan besar yang di antaranya kumpulan puisi terkenal 'Twenty Poems of Love and A Song of Despair' itu meninggal dunia.
Versi resmi penyebab kematian Neruda menyebutkan pujangga besar ini meninggal dunia pada 23 September 1973 akibat kanker prostat dan
malnutrisi.
Neruda meninggal dunia 12 hari setelah kudeta yang dipimpin Jenderal Augusto Pinochet menggulingkan Presiden Salvador Allende yang merupakan sahabat Neruda.
Menurut laman surat kabar Inggris, The Guardian, kerabat-kerabat dekatnya, termasuk keponakan Neruda yang bernama Rodolfo Reyes, tak
mempercayai versi resmi itu.
Reyes sejak lama yakin pamannya dibunuh karena menentang kudeta Pinochet.
Pada 2013, seorang jaksa Chile memerintahkan makam Neruda dibongkar untuk memeriksa kerangka jenazah sang sastrawan.
Perintah jaksa ini dikeluarkan setelah mantan sopir pribadi Neruda, Manuel Araya, mengaku ditelepon sang sastrawan saat dirawat di sebuah rumah sakit di Santiago pada 23 September 1973.
Kepada Araya, Neruda mengaku disuntik sesuatu pada bagian perutnya selagi tertidur. Beberapa jam kemudian Neruda meninggal dunia.
Jaksa itu lalu mengambil sampel dari kerangka jenazah Neruda untuk diperiksa di sejumlah laboratorium forensik di empat negara.
Baca juga: Dubes Rusia: Ukraina Menarik Diri dari Perundingan Damai karena Pengaruh Ini
Pada 2015, Pemerintah Chile menyatakan kemungkinan besar ada pihak ketiga di balik kematian Neruda.
Dua tahun kemudian pada 2017, sebuah tim yang terdiri atas ilmuwan-ilmuwan internasional yakin Neruda mati bukan karena kanker prostat.
Senin pekan ini, Reyes mengungkapkan hasil tes menunjukkan ada bekas racun clostridium botulinum dalam tubuh pamannya yang membuat Reyes yakin sang penyair diracun setelah kudeta 1973.
Menurut The Guardian, hasil analisis pakar-pakar forensik ini baru dipublikasikan Rabu ini.
"Sekarang kita semua tahu bahwa mengapa sampai ada clostridium botulinum dalam tulangnya," kata Reyes kepada kantor berita Efe.
"Itu apa artinya? Artinya, Neruda dibunuh karena campur tangan agen-agen negara pada 1973."
Presiden Allende bunuh diri begitu tentara pimpinan Pinochet menyerbu Istana Kepresidenan. Neruda yang terguncang mendapatkan kabar ini lalu memutuskan kabur mengungsi ke Meksiko.
Namun sehari sebelum rencana itu terlaksana, Neruda dilarikan ke rumah sakit di Ibu Kota Chile, Santiago, dengan alasan terserang kanker.
Neruda lalu meninggal dunia pada malam 23 September itu akibat kanker prostat yang empat tahun sebelumnya sudah dia idap itu.
Augusto Pinochet Ugarte yang dibeking Amerika Serikat, berkuasa di Chile sejak 11 September 1973 lewat kudeta yang menggulingkan Allende.
Pinochet memimpin junta Chile sampai Maret 1981 dan meninggal dunia pada 2006.
Sastrawan terkenal Kolombia, Gabriel Garcia Marquez, menyebut Neruda penyair terbesar abad ke-20.
Pada 1971, Neruda dianugerahi Nobel Sastra. (Ant/OL-16)
Terkini Lainnya
Bakteri Pemakan Daging Menyebar Cepat, Indonesia Perlu Waspada
Kementerian PPPA Dorong Penegak Hukum dan Usut Tuntus Kasus Kematian Anak yang Diduga Disiksa Polisi
Ayah Korban Tewas akibat Jatuh dari Treadmill Minta Polisi Usut Tuntas
Polres Metro Jakarta Timur Selidiki Kasus Penggelapan Mobil Bos Rental yang Tewas di Pati
Ancaman Penyakit Jantung, 6 Jam Penanganan Sangat Menentukan
Hingga Mei 2024, Kasus Leptospirosis Capai 367 dengan 42 Kematian
Rumah untuk Peminat Puisi
Begini Kondisi Sastrawan Joko Pinurbo sebelum Meninggal Dunia Menurut Sang Istri
Penyair Joko Pinurbo Meninggal Dunia, Dimakamkan Besok
Puisi-puisi Sita Aulliya
Puisi-puisi Dana Sideros
Sajak-sajak Frans Ekodhanto Purba
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap