Uranium yang Dilaporkan Hilang, Ditemukan Pasukan Libia Timur
![Uranium yang Dilaporkan Hilang, Ditemukan Pasukan Libia Timur](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/03/69e76afd5c5cf56acbd7a27404c77251.jpg)
PASUKAN Libia Timur mengatakan menemukan 10 drum uranium yang dinyatakan hilang pengawas nuklir PBB, tidak jauh dari gudang tempat uranium itu diambil, di Libya Selatan.
Kepala unit media Tentara Nasional Libia, Khaled Mahjoub, mengatakan 10 drum yang hilang telah ditemukan. Meskipun dalam sebuah video berbeda yang dikirimkannya menunjukan para pekerja menghitung 18 drum.
Mahjoub mengatakan lokasi tersebut adalah gudang di dekat perbatasan dengan Chad yang pernah dikunjungi IAEA, tahun 2020 dan disegel dengan lilin merah. Barel-barel tersebut ditemukan sekitar 5 km (3 mil) dari gudang.
Baca juga: Kacau! 2,5 Ton Bahan Baku Nuklir di Libya Hilang
Dia berspekulasi sekelompok orang dari Chad telah menyerbu gudang tersebut dan mengambil drum tersebut dengan harapan berisi senjata atau amunisi. Namun mereka telah meninggalkannya.
IAEA mengatakan mengetahui laporan media bahwa bahan tersebut telah ditemukan dan sedang bekerja untuk memverifikasinya. IAEA mengatakan kepada negara-negara anggota bahwa konsentrat bijih uranium berada di lokasi yang tidak berada di bawah kendali pemerintah dan membutuhkan logistik yang rumit untuk mencapainya.
Baca juga: Sekjen PBB Desak Kebijakan Pengurangan Emisi Lebih Cepat
“Uranium yang hilang itu dapat menimbulkan masalah keamanan radiologi dan nuklir,” tulis IAEA.
LNA, yang dikomandoi Khalifa Haftar, berperang dengan pasukan Barat dari tahun 2014 dan melancarkan serangan ke Tripoli pada 2019, mencoba mengambil alih pemerintahan di sana.
Sejak konflik tersebut berakhir dengan gencatan senjata, proses politik yang bertujuan untuk menyatukan kembali Libia terhenti dan faksi-faksi timur menolak legitimasi pemerintahan yang diakui secara internasional di Tripoli.
LNA didukung dalam konflik ini oleh Kelompok Wagner Rusia. Menurut panel ahli PBB pada tahun 2020 telah mengerahkan hingga 1.200 pejuang di Libya. LNA terkadang juga bertempur bersama pejuang dari Chad. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
Tunisia, Aljazair, dan Libia Membentuk Koalisi Baru dalam Pertemuan Konsultatif
Kuburan Massal dengan 65 Jenazah Ditemukan di Gurun Libia
60 Migran asal Libia Tewas Tenggelam di Laut Mediterania
Dua Kekalahan dari Libia Paksa Skuad Garuda Berbenah Jelang Piala Asia 2023
Kembali Kalah dari Libia, Timas Mesti Optimalkan Uji Coba Terakhir Kontra Iran
Laga Uji Coba Kedua Jadi Kesempatan Skuad Garuda Jawab Kekhawatiran
Malaysia Gabung Indonesia Jaga Perdamaian di Palestina
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
500 Warga Jakarta Terima Bantuan 2,5 Ton Beras dari PBB
PBB Kecam Tentara Israel yang Lepaskan Anjing ke Tahanan Palestina
Pasukan Israel Terus Bombardir Gaza Meski PBB Minta Akses Bantuan Kemanusiaan
Warga Gaza Butuh Lebih dari Sekadar Makanan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap