visitaaponce.com

Paus Fransiskus Melewatkan Misa Jumat Agung karena Cuaca Dingin

Paus Fransiskus Melewatkan Misa Jumat Agung karena Cuaca Dingin
Paus Fransiskus batuk saat memimpin misa Sengsara Tuhan pada Jumat Agung di Basilika Santo Petrus di Vatikan, pada 7 April 2023.(AFP/Tiziana Fabi.)

PAUS Fransiskus melewatkan Misa Jumat Agung di Colosseum karena cuaca sangat dingin di Roma. Ribuan umat tetap hadir mengikuti acara obor. 

Vatikan mengatakan bahwa karena cuaca yang sangat dingin akhir-akhir ini, Paus Fransiskus hanya akan tinggal dan menonton dari hotel tempat dia tinggal di Vatikan dan berdoa bersama dengan mereka yang berpartisipasi di Colosseum. Suhu di Roma diperkirakan turun hingga 50 derajat Fahrenheit (10 Celcius) sebelum akhir upacara misa Jumat Agung.

Sebelumnya pada Jumat, Fransiskus memimpin kebaktian doa malam selama dua jam di Basilika Santo Petrus. Pada  Kamis Agung, sehari sebelumnya, paus menghadiri misa yang panjang di basilika dan pada sore hari pergi ke penjara remaja Roma untuk mencuci dan mengeringkan kaki selusin penghuni muda sebagai simbol kerendahan hati untuk meniru yang Yesus lakukan untuk 12 rasulnya sebelum penyalibannya.

Baca juga: Ini Syarat Utama Rusia untuk Perdamaian di Ukraina

Penunjukan Jumat Agung di Colosseum, Roma, adalah puncak dari upacara Pekan Suci. Upacara tersebut dihadiri sekitar 20.000 orang yang melakukan prosesi perarakan salib sambil penyalaan lilin dan obor.

Pada paskah kali ini Paus Fransiskus memilih sebagai tema prosesi Suara perdamaian di masa perang. Berdasrkan tema tersebut, Paus meminta ada dua pekan gencatan senjata di zona konflik antara Rusia dan Ukraina untuk menghormati perayaan Paskah (Easter). Permintaan dua pekan itu untuk mengakomodasi Paskah Katolik dan Kristen Ortodoks.

Baca juga: Dua Perempuan Bersaudara Warga Israel Tewas di Tepi Barat

Pesan itu diungkap oleh Leonid Sevastyanov, pemimpin World Union of Old Believers di Rusia. Ia sempat berbicara dengan Paus Fransiskus. "Pekan depan adalah pekan Paskah Katolik dan kemudian diikuti pekan Paskah Ortodoks. Sang Paus baru saja memberitahu saya untuk menghormati ini, ia menyarankan semua pertikaian di zona operasi militer di Ukraina agar dihentikan selama dua pekan untuk pekan Paskah Katolik dan Ortodoks," ujar Sevastyanov kepada media pemerintah Rusia, TASS, Jumat (7/4)

Sevastyanov melanjutkan bahwa permintaan gencatan senjata itu diharapkan dimulai pekan ini hingga dua pekan dan semua pihak berhenti menembak. Hal itu disebut amanat dari Paus Fransiskus. "Semua orang mesti berhenti saling menembak satu sama lain dan gencatan senjata akan dideklarasikan," ujar Sevastyanov. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat