visitaaponce.com

WHO Konflik di Sudan Renggut 459 Nyawa

WHO: Konflik di Sudan Renggut 459 Nyawa
Suasana di sebuah rumah sakit di Sudan saat konflik bersenjata berlangsung di negara itu.(AFP/ALI SHUKUR)

SEBANYAK 459 korban tewas dan 4.072 orang terluka akibat konflik bersenjata yang berlangsung di Khartoum, Sudan, sejak Sabtu (15/4). Angka tersebut dirilis oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang juga menyebutkan perang saudara di Sudan mengakibatkan 4.072 orang terluka,

Perwakilan Sudan di WHO Nima Saeed Abid mengatakan jumlah yang dipaparkan mungkin lebih kecil dari yang sebenarnya. Abid mengatakan bahwa WHO telah memverifikasi 14 serangan sejak konflik dimulai dengan delapan kematian dan dua orang luka-luka. Sejumlah rumah sakit di Sudan juga rusak.

Serangan terhadap perawatan kesehatan adalah tindakan tercela dan harus dihentikan," kata dia.

Baca juga: 

Umat Muslim di Sudan Lebaran di Tengah Perang

30 Warga Spanyol Dievakuasi dari Sudan

Mengenai upaya evakuasi, juru bicara Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan Jens Laerke mengatakan orang-orang telah dipindahkan dari Khartoum ke Port Sudan. "Kami sedang mencari cara untuk memindahkan mereka lebih jauh lagi," ujar Laerke.

Pada Senin (24/4), konvoi PBB ke Port Sudan telah mengevakuasi 700 orang yang terdiri dari personel PBB, LSM internasional, dan staf kedutaan asing. "Kami tetap berkomitmen untuk tinggal dan melayani, dan kami akan
mempertahankan kepemimpinan yang kuat di Sudan ke depannya," kata dia.

Sementara itu, Satgas Evakuasi WNI di Sudan diperkirakan akan tiba di lokasi penjemputan pada Kamis (27/4) atau keesokan harinya. TNI telah mengirimkan 39 prajurit TNI yang dipimpin oleh Kolonel Pnb Noto Casnoto (Dan Wing I Halim PK) yang tergabung dalam Satuan Tugas (Satgas) Evakuasi WNI, dengan menggunakan Pesawat TNI AU Boeing 737. 

“Belum, mungkin Kamis atau Jumat,” kata Konjen RI Jeddah, Eko Hartono, dalam pesan singkat diterima Media Indonesia, Selasa (25/4).

Baca juga: 

WNI di Sudan Diminta Siaga Dievakuasi

Pemerintah Sudan Diminta Lindungi WNI

Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono menyebut konflik bersenjata di Sudan sudah semakin mengkhawatirkan kondisi ini dapat membahayakan keselamatan Warga Negara Indonesia (WNI) yang saat ini berada di Sudan, sehingga diperlukan kehadiran TNI guna menyelamatkan WNI tersebut.

Dia menambahkan bahwa hal ini sesuai dengan salah satu tugas pokok yang diamanatkan kepada TNI yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan tumpah darah Indonesia dari ancaman dan gangguan di mana pun mereka berada.

"Tugas penjemputan WNI ke Sudan adalah tugas mulia sekaligus kehormatan yang harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab, ingatlah bahwa kalian tidak hanya mewakili TNI namun juga sebagai duta bangsa Indonesia,” kata Panglima TNI.

Yudo mengaku misi evakuasi seperti ini bukan yang pertama kali dilaksanakan oleh TNI. Pada 2021, TNI melaksanakan misi yang sama di Afghanistan dan Ukraina pada Maret 2022.

"Saya minta jadikan pengalaman kedua misi tersebut sebagai bekal dan evaluasi agar misi yang kalian laksanakan di Sudan dapat berjalan dengan aman dan lancar," ungkapnya. (Fer/Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat