visitaaponce.com

PBB Upayakan Bantuan kepada Sudan, Perang Pecah di Tengah Gencatan Senjata

PBB Upayakan Bantuan kepada Sudan, Perang Pecah di Tengah Gencatan Senjata
Ilustrasi: salah satu pihak dalam konflik Sudan telah menguasai sebuah laboratorium kesehatan nasional di Khartoum(AFP )

PERTEMPURAN antara tentara Sudan dan kelompok paramiliter yang disebut Pasukan Pendukung Cepat (Rapid Support Forces/RSF) terus berlanjut meskipun gencatan senjata telah diumumkan. Seorang pejabat senior Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tiba di negara tersebut untuk melakukan pembicaraan mengenai pemberian bantuan kepada jutaan warga sipil yang terperangkap.

Kunjungan pejabat tinggi PBB untuk urusan kemanusiaan Martin Griffiths pada hari Rabu ini dilakukan sehari setelah negara tetangga Sudan Selatan mengumumkan bahwa kedua belah pihak yang bertikai telah menyetujui secara prinsip gencatan senjata selama tujuh hari.

Kekerasan mematikan terjadi pada 15 April antara pemimpin de facto Sudan Abdel Fattah al-Burhan, yang mengomandani tentara reguler, dan wakilnya yang kini menjadi saingannya, Mohamed Hamdan Dagalo, atau Hemedti, yang mengomandani RSF.

Baca juga: Dubes Sudan: bukan Perang Saudara, tapi Kudeta RSF

Sedikitnya 550 orang telah tewas dan 4.926 lainnya terluka, menurut data kementerian kesehatan terbaru pada hari Rabu, yang kemungkinan besar tidak lengkap.

Beberapa rumah sakit telah diserang, fasilitas kemanusiaan dijarah dan kelompok-kelompok bantuan asing terpaksa menangguhkan sebagian besar operasi mereka. Puluhan ribu warga Sudan telah mengungsi ke negara-negara tetangga dalam sebuah eksodus yang telah memicu peringatan akan terjadinya bencana kemanusiaan yang berimplikasi pada seluruh wilayah.

Baca juga: UNICEF: Fenomena Pernikahan Dini Baru Bisa Hilang 300 Tahun Lagi

Melaporkan dari Khartoum, Hiba Morgan dari Al Jazeera mengatakan pertempuran sengit terus berlanjut sepanjang pagi, dengan para saksi mata melaporkan sebuah ledakan dahsyat di dekat istana kepresidenan dan kepulan asap mengepul dari daerah di ibukota.

"Sepertinya tentara Sudan sedang berusaha untuk mendapatkan kembali kendali atas istana kepresidenan. Kedua belah pihak telah bertempur di sekitarnya. Jet-jet tempur telah diluncurkan, tidak hanya di dekat istana kepresidenan, tetapi juga di sekitar bagian lain Khartoum," kata Morgan.

Bentrokan sengit juga dilaporkan terjadi di dekat kantor pusat lembaga penyiaran negara di kota kembar Omdurman, sementara ledakan dan tembakan anti-pesawat juga terdengar di kota Bahri, sebelah utara Khartoum.

Sementara itu, Griffiths tiba di Port Sudan di pesisir Laut Merah dalam sebuah misi mendesak untuk menemukan cara-cara untuk memberikan bantuan kepada jutaan warga Sudan yang tidak dapat melarikan diri.

"Kami masih memerlukan kesepakatan dan pengaturan untuk memungkinkan pergerakan staf dan pasokan," katanya kepada wartawan melalui tautan video dari Port Sudan. (Aljazeera/Fer/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat