visitaaponce.com

Assad Terima Undangan Saudi ke KTT Arab Pekan Depan

Assad Terima Undangan Saudi ke KTT Arab Pekan Depan
Presiden Suriah Bashar al-Assad bertemu dengan duta besar Saudi untuk Yordania, Nayef bin Bandar Al-Sudairy, di Damaskus.(AFP/Halaman Telegram Kepresidenan Suriah.)

PRESIDEN Suriah Bashar al-Assad menerima undangan untuk KTT Arab pada minggu depan di Arab Saudi. Ini disampaikan kepresidenan negara itu, Rabu (10/5). Itu merupakan undangan pertama sejak perang negara itu dimulai.

Badan pan-Arab telah menangguhkan Damaskus pada November 2011 atas tindakan kerasnya terhadap protes yang dimulai awal tahun itu. Kondisi itu berubah menjadi perang dengan korban jiwa lebih dari 500.000 orang, jutaan orang mengungsi, serta menghancurkan infrastruktur dan industri negara.

Pada Minggu (7/5), Liga Arab menyambut kembali pemerintah Suriah. Ini mengamankan kembalinya Assad ke pangkuan Arab setelah bertahun-tahun terisolasi.

Baca juga: Terima Kembali Suriah, Liga Arab Dikritik AS

Assad menerima undangan dari Raja Saudi Salman untuk berpartisipasi dalam KTT Liga Arab ke-32 yang akan diadakan di Jeddah pada 19 Mei. Assad mengatakan KTT itu, "Akan meningkatkan aksi bersama Arab untuk mencapai aspirasi rakyat Arab," tambah pernyataan kepresidenan Suriah itu.

Duta Besar Arab Saudi untuk Yordania, Nayef bin Bandar al-Sudairi, menyampaikan undangan tersebut. KTT Liga Arab terakhir yang dihadiri Assad ialah pada 2010 di Libia. Undangan tersebut datang sehari setelah Riyadh dan Damaskus mengumumkan bahwa pekerjaan akan dilanjutkan di misi diplomatik masing-masing di Suriah dan Arab Saudi, setelah lebih dari satu dekade hubungan terputus.

Liku-liku Saudi-Suriah 

Kerajaan Saudi memutuskan hubungan dengan pemerintah Assad pada 2012. Riyadh telah lama secara terbuka memperjuangkan penggulingan Assad dan mendukung pemberontak Suriah pada tahap awal perang.

Baca juga: 2011 Ditendang, Kini Suriah Kembali Jadi Anggota Liga Arab

Namun kesibukan aktivitas diplomatik berlangsung sejak gempa mematikan melanda Suriah dan Turki pada 6 Februari lalu. Keputusan pada Maret oleh mantan musuh bebuyutan, Arab Saudi, dan Iran--sekutu dekat Damaskus--untuk melanjutkan hubungan juga mengubah lansekap politik.

Pada April, Menteri Luar Negeri Saudi Pangeran Faisal bin Farhan bertemu dengan Assad di Damaskus pada kunjungan pertama sejak perang pecah. Ibu kota-ibu kota regional secara bertahap menjadi hangat bagi Assad karena dia dengan keras kepala mempertahankan kekuasaan dan merebut kembali wilayah yang hilang dengan dukungan penting dari Iran dan Rusia.

Pada 2018, Uni Emirat Arab menjalin kembali hubungan dengan Suriah dan memimpin tuntutan baru-baru ini untuk mengintegrasikan kembali Damaskus ke dalam lipatan Arab. Turki, yang mendukung upaya awal pemberontak untuk menggulingkan Assad dan mempertahankan kehadiran militer di utara Suriah, juga menunjukkan minat untuk memperbaiki hubungan dengan Damaskus.

Para menteri luar negeri Suriah dan Turki bertemu, Rabu, di Moskow untuk pertama kali sejak perang mulai. Diplomat top Rusia mengusulkan peta jalan untuk menormalkan hubungan Suriah-Turki, dengan menteri luar negeri Iran juga menghadiri pertemuan tersebut. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat