visitaaponce.com

Begini Alur Pengiriman Perdagangan Orang ke Myanmar

Begini Alur Pengiriman Perdagangan Orang ke Myanmar
WNI korban perdagangan orang di Myanmar disekap di sebuah kamar.(Instagram)

Polri membeberkan alur penyelundupan 20 warga negara Indonesia (WNI) yang menjadi korban kasus dugaan tindak pidana perdagangan orang (TPPO) ke Myanmar. Puluhan orang itu dibawa melewati berbagai macam jalur.

"Pertama ada yang melalui Bandara Soetta (Soekarno-Hatta) langsung ke Bangkok (Thailand). Ada juga yang melalui pintu Malaysia. Kemudian, dari pintu Malaysia ke Bangkok. Dari Bangkok, Semua dibawa lewat samping, tidak melalui proses yang benar, menuju Myanmar," kata Direktur Tindak Pidana Umum (Dirtipidum) Bareskrim Polri Djuhandhani Rahardjo Puro saat dikonfirmasi, Rabu (17/5).

Djuhandhani melanjutkan, 20 WNI itu diberangkatkan secara terpisah.

Baca juga: Korban TPPO Myanmar Dijanjikan Kerja dengan Gaji Puluhan Juta

Pertama, satu korban diberangkatkan pada 25 September 2022. Kemudian, satu WNI lagi menyusul pada 8 Oktober 2022.

Selanjutnya, pada 16 Oktober 2022, dua orang lagi berangkat. Begitu pula pada 22 Oktober 2022, dua korban lepas landas ke Bangkok. Selanjutnya, tiga korban lanjutan pergi secara terpisah pada 23 dan 27 Oktober 2022 serta 6 November 2022. Beberapa korban lainnya menyusul setelah itu.

Baca juga: Ini Daerah yang Sering jadi Target Perdagangan Manusia Menurut KemenPPPA

"Setelah diberangkatkan dari Indonesia, mereka dijemput oleh orang yang sudah menunggu di Bangkok maupun yang sudah menunggu di wilayah Myanmar," ungkap Djuhandhani.

Di Indonesia, para korban direkrut pelaku bernama Andri Satria Nugraha dan Anita Setia Dewi. Keduanya merupakan perekrut 16 korban dan kini sudah ditetapkan sebagai tersangka. Mereka diringkus di Apartemen Sayana Lantai 21 kamar no. 2107, Kota Harapan Indah, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, 9 Mei lalu.

Sementara, satu perekrut lain berinisial ER masih belum ditetapkan sebagai tersangka. Polisi masih mengumpulkan alat bukti terkait keterlibatannya.

Berdasarkan hasil penyidikan, pola perekrutan dilakukan melalui kerabat, teman atau kenalan. Para pelaku bahkan ikut membantu mengurus pembuatan paspor hingga ada wawancara menggunakan video call.

"Kemudian beberapa korban sempat ditampung di sebuah rumah dan apartemen milik pelaku di mana apartemen milik pelaku tersebut kemarin tempat kita melaksanakan penangkapan pada tersangka," beber Djuhandhani.

Sebagaimana diketahui, sejatinya ada 25 korban TPPO Myanmar. Lima di antaranya berhasil kabur sebelum dibawa ke Myanmar.

Para WNI tersebut berhasil dievakuasi dari wilayah Myawaddy, Myanmar, ke Thailand pada Sabtu, 6 Mei 2023. (Z-11)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Andhika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat