visitaaponce.com

Blinken Mengecam Serangan terhadap Konvoi AS di Nigeria Pembaruan Terbaru

Blinken Mengecam Serangan terhadap Konvoi AS di Nigeria: Pembaruan Terbaru
Menlu AS mengecam serangan terhadap konvoi AS di Niegeria yang menewaskan empat orang.(AFP)

MENTERI Luar Negeri Amerika Serikat Antony Blinken dengan tegas mengutuk serangan terhadap konvoi AS di Nigeria dan berjanji untuk mempertanggungjawabkan para pelaku. Serangan tersebut terjadi selama misi tanggap banjir di negara bagian Anambra, Nigeria bagian tenggara. Meskipun tidak ada kelompok yang mengaku bertanggung jawab, sebuah kelompok separatis yang dilarang telah diindikasikan terlibat dalam serangan sebelumnya terhadap polisi dan layanan keamanan di wilayah tersebut.

"Kami mengucapkan belasungkawa yang mendalam kepada keluarga korban dan akan bekerja sama erat dengan penegak hukum Nigeria untuk memastikan bahwa keadilan tercapai," ujar Blinken dalam sebuah pernyataan resmi. Dalam insiden itu, empat orang tewas sedangkan Polisi Nigeria mengatakan total tujuh tewas.

Konvoi tersebut terdiri dari dua kendaraan dan mengangkut sembilan personel Nigeria, termasuk lima pegawai pemerintah AS dan empat polisi, yang sedang menuju proyek tanggap banjir yang didanai oleh AS. Meskipun motif serangan masih belum diketahui, saat ini tidak ada bukti yang menunjukkan konvoi tersebut menjadi target khusus kedutaan AS.

Baca juga: Enam Pemimpin dari Benua Afrika Ingin Damaikan Rusia-Ukraina

Pemerintah negara bagian Anambra juga mengeluarkan pernyataan yang mengutuk serangan "keji dan tanpa alasan". Namun, mereka menyoroti kurangnya koordinasi dengan pejabat keamanan lokal terkait pergerakan tim AS. 

Pemerintah negara bagian menekankan bahwa mereka tidak mengetahui tentang "misi kemanusiaan" dari tim yang berkunjung tersebut. Mereka menduga tim tersebut membuat pengaturan keamanan sendiri yang mengabaikan protokol keamanan yang ada.

Baca juga:Gunakan CIA, AS Provokasi Warga Rusia untuk Membelot

Dalam beberapa tahun terakhir, kelompok-kelompok separatis, terutama Gerakan Rakyat Asli Biafra (IPOB) yang dilarang dan sayap bersenjatanya, Jaringan Keamanan Timur, telah diindikasikan terlibat dalam serangan yang meningkat di Nigeria bagian tenggara. Kelompok-kelompok ini menganjurkan pemisahan diri untuk suku etnis Igbo. Perlu dicatat bahwa IPOB secara konsisten membantah bertanggung jawab atas kekerasan.

Mengingat sensitivitas isu pemisahan diri di Nigeria, khususnya di wilayah tenggara, ketegangan tetap tinggi. Pemerintah Anambra memperingatkan bahwa penindasan terhadap geng kriminal dapat memicu serangan balasan terhadap polisi dan fasilitas pemerintah. Sebelumnya, pihak berwenang Nigeria telah menyalahkan serangan di wilayah tenggara pada IPOB, yang dikenal karena bentrokan-bentrokannya dengan pasukan keamanan.

Investigasi terhadap serangan terhadap konvoi AS masih berlangsung, sementara otoritas bekerja untuk menangkap mereka yang bertanggung jawab atas insiden tragis ini. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat