visitaaponce.com

AS Dituduh Gunakan Iphone untuk Mata-matai Rusia

AS Dituduh Gunakan Iphone untuk Mata-matai Rusia
Ilustrasi agen mata-mata menggunakan Iphone untuk spionase.(AFP/JUSTIN SULLIVAN)

Badan Keamanan Federal Rusia (FSB) mengatakan operasi spionase Amerika Serikat (AS) di Rusia memanfaatkan telepon pintar buatan Apple, Iphone. Dalam setiap gawai keluaran perusahaan asal AS itu disematkan perangkat lunak untuk kebutuhan memata-matai.

Perusahaan antivirus asal Rusia Lab Kaspersky mengungkap temuan tersebut dan mendapati lusinan perangkat karyawan perusahaan ini disusupi perangkat tersebut.

FSB mengatakan beberapa ribu perangkat buatan Apple telah terinfeksi, termasuk pelanggan domestik Rusia serta diplomat asing yang berbasis di Rusia dan bekas Uni Soviet. "FSB telah mengungkap tindakan intelijen dari layanan khusus Amerika yang menggunakan perangkat seluler Apple," kata FSB dalam sebuah pernyataan.

FSB mengatakan plot tersebut menunjukkan kerja sama yang erat antara Apple dan Badan Keamanan Nasional (NSA), badan AS yang bertanggung jawab atas intelijen dan keamanan kriptografi dan komunikasi. FSB tidak memberikan bukti bahwa Apple bekerja sama untuk kegiatan memata-matai. NSA menolak berkomentar.

Baca juga: AS: Rusia Tidak Bisa Menang Perang di Ukraina

Dalam sebuah pernyataan, Apple membantah tuduhan tersebut. "Kami tidak pernah bekerja dengan pemerintah mana pun untuk memasukkan backdoor ke produk Apple apa pun dan tidak akan pernah," kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan.

CEO Kaspersky Eugene Kaspersky mengatakan di Twitter bahwa lusinan telepon karyawannya disusupi dalam operasi tersebut, yang digambarkan perusahaannya sebagai serangan dunia maya yang sangat kompleks dan ditargetkan secara profesional yang menargetkan pekerja di manajemen puncak dan menengah.

Peneliti Kaspersky Igor Kuznetsov mengatakan terdapat pertukaran data yang tidak normal pada jaringan wi-fi perusahaan sekitar awal tahun. Dia mengatakan Kaspersky tidak mengedarkan temuannya ke Tim Tanggap Darurat Komputer Rusia hingga pekan ini.

Dia tidak dapat mengomentari tuduhan Moskow bahwa orang Amerika bertanggung jawab atas peretasan atau bahwa ribuan orang lainnya telah menjadi sasaran. "Sangat sulit untuk mengaitkan apa pun dengan siapa pun," katanya.

Kaspersky dalam sebuah unggahan di blognya, mengatakan jejak aplikasi spionase ini ditemukan pada 2019. "Pada saat penulisan pada Juni 2023, serangan itu sedang berlangsung," kata perusahaan itu.

Ditambahkan bahwa meskipun stafnya terkena, "Kami cukup yakin bahwa Kaspersky bukanlah target utama serangan siber ini." FSB mengatakan para peretas Amerika telah mengompromikan diplomat dari Israel, Suriah, Tiongkok, dan anggota NATO dalam kampanye spionase.

Baca juga: Ini Masalah yang Sering Dialami Pengguna iPhone

"Pengumpulan data tersembunyi dilakukan melalui kerentanan perangkat lunak di ponsel buatan AS," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.

Badan intelijen AS telah menggunakan perusahaan IT selama beberapa dekade untuk mengumpulkan data berskala besar. Pejabat di Rusia telah lama mempertanyakan keamanan teknologi AS.

Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan semua pejabat di pemerintahan kepresidenan tahu bahwa gadget seperti Iphone benar-benar tersambung dengan AS. Awal tahun ini, Kremlin mengatakan kepada para pejabat yang terlibat dalam persiapan Pemilihan Presiden Rusia 2024 untuk berhenti menggunakan Iphone. Itu dikarenakan khawatir perangkat tersebut rentan terhadap badan intelijen Barat, lapor surat kabar Kommersant. (CNA/Z-6)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat