visitaaponce.com

Operasi Senyap Taliban Berhasil Tewaskan Pemimpin ISIS

Operasi Senyap Taliban Berhasil Tewaskan Pemimpin ISIS
Seorang petugas keamanan Taliban berjaga-jaga setelah terjadi ledakan bom saat salat Fatihah di masjid Nabawi di kawasan Hesa-e-Awal.(AFP/Omer Abrar.)

PEMIMPIN afiliasi regional kelompok teroris ISIS Sanaullah Ghafari tewas di wilayah Afghanistan yang berbatasan dengan Pakistan. Ghafari, yang disebut-sebut sebagai amir Negara Islam Khorasan (IS-Khorasan), memimpin kelompok teroris itu sejak Juni 2020.

Dia dikenal luas sebagai Shahab al-Muhajir yang berusia akhir 30-an. Sebelum dibunuh Taliban, Ghafari sedang melakukan perjalanan melalui provinsi pegunungan Kunar, Selasa (6/6) malam.

Pasukan keamanan Taliban menargetkannya dalam operasi khusus yang dipimpin intelijen. Enam anggota IS-Khorasan lainnya tewas dalam serangan susulan di daerah itu, kata sumber-sumber di Taliban.

Baca juga: Orangtua Tentara AS Ungkap Kegagalan Evakuasi di Kabul

Para pejabat intelijen Pakistan juga mengonfirmasi bahwa kepala IS-K di Afghanistan itu dimusnahkan. Mereka menyebutnya sebagai keberhasilan besar melawan kelompok teroris yang mengancam kedua negara.

Secara terpisah, sumber-sumber di provinsi Kunar mengkonfirmasi tewasnya Ghafari. Dia merupakan penduduk asli ibu kota Afghanistan dan lulusan Universitas Kabul.

Baca juga: Staf Perempuan PBB Dilarang Bekerja di Afghanistan

Amerika Serikat (AS) telah menawarkan hadiah sebesar US$10 juta untuk informasi yang mengarah pada identifikasi atau lokasi pemimpin IS-K tersebut. Seorang pejabat AS yang mengetahui situasi tersebut meragukan kabar kematian Ghafari. Namun, pejabat itu membantah keterlibatan AS dalam operasi bersama intelijen Taliban.

Komando Pusat AS, yang mengawasi operasi militer AS di Timur Tengah dan Asia Selatan (CENTCOM), mengatakan bahwa pihaknya tidak dapat memastikan kematian Ghafari. "CENTCOM mengetahui laporan yang menyatakan bahwa seorang pemimpin IS-K terbunuh di Afghanistan awal pekan ini. Kami tidak memiliki tambahan apa pun untuk diberikan saat ini," kata Mayor John Moore.

Secara terbuka, para pejabat AS membantah bekerja dengan Taliban dan meragukan kemampuan mereka untuk mengejar target teroris tingkat tinggi di Afghanistan. "Taliban tidak memiliki ketelitian untuk mengejar individu," Jenderal CENTCOM Michael Erik Kurilla mengatakan kepada anggota parlemen AS pada Maret lalu.

Kepala juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid menolak pernyataan itu. Dia mengatakan bahwa sejak Taliban menguasai Afghanistan pada Agustus 2021, pasukan keamanan mereka menangkap dan memenjarakan hingga 1.700 militan IS-K dan membunuh hampir 1.100 lain, termasuk komandan kuncinya.

Outlet media resmi Taliban merilis klip audio Ghafari pada April bahwa dia mengakui kerugian signifikan kelompoknya dalam operasi kontraterorisme oleh pasukan khusus Taliban. "Hanya beberapa rekan kita yang tersisa dan jumlahnya bisa dihitung dengan jari," kata Ghafari dalam pesan berbahasa Pashto kepada kelompoknya.

Dia juga berbicara tentang pembunuhan para pemimpin kunci dalam operasi kontraterorisme melawan IS-K di Kabul dan tempat lain di Afghanistan. Sumber intelijen Pakistan mengatakan bahwa Ghafari juga mengarahkan serangan teror IS-K di Uzbekistan, Tajikistan, dan Iran, yang berbatasan dengan Afghanistan. Pemimpin IS-K ialah dalang di balik upaya pembunuhan yang gagal tahun lalu terhadap penjabat duta besar Islamabad di Kabul, Ubaid-ur-Rehman Nizamani.

IS-K dipuji atas serangan senjata pada Desember yang melukai seorang pengawal Pakistan. Nizamani lolos dari serangan itu tanpa cedera. Kelompok teroris itu juga mengaku bertanggung jawab atas bom bunuh diri pada Maret 2022 di masjid Muslim Syiah di kota Peshawar, Pakistan barat laut, yang menewaskan lebih dari 60 orang. (VoA/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat