13 Orang di AS Tewas akibat Gelombang Panas
![13 Orang di AS Tewas akibat Gelombang Panas](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/f7add24f73dc5c2af5efad3384a1750b.jpg)
SEBANYAK 13 orang tewas akibat gelombang panas ekstrem yang melanda Amerika Serikat (AS) selama dua pekan terakhir. Pada yang sama kualitas udara di wilayah tersebut tercemar dan suhu panas juga semakin ekstrem akibat kebakaran hutan Kanada.
Korban tewas tertinggi, 11 orang, tercatat di Webb County, Texas, dekat perbatasan Meksiko.
"Sampai Rabu lalu, total ada 11 kematian. Sepuluh warga berasal dari Webb County, sedangkan kematian kesebelas berasal dari wilayah tetangga yang dibawa ke rumah sakit setempat, dan sayangnya, meninggal dunia," kata pejabat setempat dalam sebuah pernyataan kepada kantor berita AFP, Sabtu, (1/7).
Baca juga: Asap Karhutla Kanada Buat Mutu Udara New York Paling Buruk di Dunia
Seorang anak berusia 14 tahun meninggal dunia pekan lalu ketika ia mendaki Taman Nasional Big Bend di Texas, dimana suhu sempat 48 derajat celsius. Tragisnya, ayah tiri korban meninggal dalam kecelakaan mobil saat dirinya berupaya menyelamatkan anak itu.
Seorang wanita berusia 62 tahun meninggal dunia di negara bagian Louisiana pekan lalu, setelah badai membuat ribuan keluarga kehilangan aliran listrik untuk menghidupkan pendingin udara atau AC, menurut sejumlah pejabat setempat.
Dalam beberapa hari terakhir, suhu udara di beberapa kota selatan AS terasa seperti 45 derajat celsius, yang membuat banyak trotoar di Houston retak. Mencoba menangani hal ini, otoritas setempat mendirikan pusat pendinginan Houston, kota berpenduduk 2,3 juta jiwa.
Baca juga: Gelombang Panas, Tiongkok Beri Peringatan Kuning karena Suhu Meninggi
Terdampak Karhutla Kanada
Sementara itu, Kanada terus memerangi musim kebakaran hutan terburuk dalam sejarahnya, sebuah fenomena yang menurut para ilmuwan diperparah perubahan iklim yang disebabkan oleh manusia.
Saat asap kebakaran hutan terbawa angin ke selatan, sebagian besar AS yang menjadi rumah bagi lebih dari 120 juta orang, dari Midwest hingga East Coast, tetap berada di bawah peringatan kualitas udara.
Di New York dan Philadelphia, udara dianggap tidak sehat, menurut platform pemerintah AirNow. Peringatan kualitas udara juga dikeluarkan di provinsi Kanada Ontario, serta untuk sebagian besar Great Lakes Amerika Utara dan sebagian Minnesota, Carolina Utara, dan Georgia.
Asap dari kebakaran hutan juga menyebar melintasi Samudra Atlantik dan melintasi negara-negara Eropa, termasuk Portugal dan Spanyol.
(MalayMail/Z-9)
Terkini Lainnya
Preview Venezuela vs Kanada: Pertemuan 2 Underdog
Kanada vs Chile, Kanada Melaju ke Perempat Final Copa America 2024
Céline Dion Tampil Mengejutkan di Acara Draft NHL untuk Montreal Canadiens
Kanada Bersiap Evakuasi Warganya dari Libanon, jika Perang Skala Penuh Pecah
Kanada Bersiap Evakuasi 45.000 Warganya dari Libanon Jika Perang Pecah
Argentina vs Kanada: Lionel Messi Pecahkan Sejumlah Rekor
Gelombang Panas Tewaskan Puluhan Orang di India
India Dilanda Gelombang Panas, Suhu Hampir 50 Derajat Celcius
Hujan Turun, Warga Makkah Bersukacita
Suhu di Arab Saudi Capai 47 Derajat, 14 Jemaah Haji Asal Yordania Wafat
Jokowi Minta Kepala Daerah Antisipasi Kelangkaan Pangan Akibat Peningkatan Suhu
Jokowi Sebut Dunia Menuju Neraka Iklim dalam 5 Tahun Mendatang
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap