visitaaponce.com

Israel Bebaskan Visa bagi Warga AS, Ada Apa

Israel Bebaskan Visa bagi Warga AS, Ada Apa?
Bendera AS berkibar di dekat Rumah Sakit Augusta Victoria di Jerusalem timur yang dicaplok Israel, menghadap ke masjid Kubah Batu.(AFP/Ahmad Gharabli.)

ISRAEL akan mengizinkan semua warga negara Amerika Serikat, termasuk mereka yang tinggal di wilayah Palestina, bebas visa masuk. Ini merupakan bagian dari perjanjian timbal balik yang ditandatangani Rabu (19/7).

"(Ini) akan memungkinkan setiap warga negara Amerika untuk memasuki Israel. Selanjutnya ketika Israel diterima dalam program tersebut akan memungkinkan warga Israel untuk memasuki AS tanpa visa," kata kantor perdana menteri Israel.

"Ini tonggak penting yang membawa kita lebih dekat untuk sepenuhnya mematuhi persyaratan pemerintah Amerika untuk nominasi Program Pengabaian Visa." Implementasi prosedur timbal balik akan berlaku pada Kamis (20/7).

Baca juga: Sikapi Pidato Presiden Israel, Kongres AS Terbelah

Semua warga AS, termasuk warga negara ganda dan warga AS yang tinggal di Tepi Barat dan Jalur Gaza, akan mendapat manfaat dari perjanjian tersebut. Hingga saat ini, warga Palestina berkewarganegaraan Amerika Serikat tidak dapat memasuki Israel melalui bandara Ben Gurion tanpa memperoleh visa, melainkan harus masuk melalui Yordania.

Warga negara dari 40 negara dibebaskan dari visa untuk kunjungan singkat di Amerika Serikat untuk liburan atau bisnis. Israel telah bernegosiasi selama bertahun-tahun untuk menjadi bagian dari program tersebut.

Baca juga: Serangan Israel Usai, Abbas Kunjungi Kamp Pengungsi Jenin

Juru bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller mengatakan, Rabu, bahwa implementasi kesepakatan itu akan dipantau. Ia menambahkan bahwa Amerika Serikat akan memutuskan pada 30 September terkait Israel dapat dimasukkan dalam program tersebut atau tidak.

Pengumuman itu dikeluarkan saat Presiden Israel Isaac Herzog melakukan kunjungan resmi ke Amerika Serikat. Ini di tengah ketegangan antara Presiden AS Joe Biden dan pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu yang dianggap Washington ekstrem. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat