visitaaponce.com

Korea Utara Kembali Menembakkan Beberapa Rudal ke Laut

Korea Utara Kembali Menembakkan Beberapa Rudal ke Laut
Korea Utara dilaporkan telah melakukan peluncuran "beberapa rudal pesawat tempur" ke Laut Kuning antara Tiongkok dan Semenanjung Korea(AFP)

KOREA Utara dilaporkan telah melakukan peluncuran "beberapa rudal pesawat tempur" ke Laut Kuning antara Tiongkok dan Semenanjung Korea, menurut laporan agensi berita Yonhap pada Sabtu (22/7), yang mengutip informasi dari Staf Gabungan Korea Selatan.

Peluncuran tersebut dilaporkan terjadi sekitar pukul 4 pagi, datang pada saat hubungan antara kedua Korea berada pada salah satu titik terendahnya.

Yonhap melaporkan "otoritas intelijen Korea Selatan dan Amerika Serikat sedang menganalisis peluncuran ini."

Baca juga: Korut Tutup Pintu Bagi Amerika soal Pemulangan Tentaranya

Padahal tiga hari sebelumnya, Korea Utara menembakkan dua rudal balistik ke laut di pantai sebelah timur menuju Jepang. Peluncuran rudal terbaru ini merupakan bagian dari serangkaian uji coba senjata oleh Pyongyang. Peluncuran itu di tengah meningkatnya kerja sama pertahanan antara Seoul dan Washington dalam menghadapi ketegangan dengan Korea Utara.

Diplomasi antara Korea Utara dan Korea Selatan mandek. Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, telah menyerukan untuk meningkatkan pengembangan senjata, termasuk senjata nuklir taktis.

Baca juga: Korea Utara Meluncurkan Dua Rudal Balistik ke Laut

Sebagai respons, Korea Selatan dan Amerika Serikat telah melakukan latihan militer bersama dengan menggunakan pesawat tempur stealth canggih dan aset strategis AS.

Kamis (20/7), Menteri Pertahanan Korea Utara, Kang Sun Nam, menyatakan penempatan kapal selam yang mampu membawa senjata nuklir di Korea Selatan "mungkin masuk ke dalam kondisi penggunaan senjata nuklir yang ditentukan dalam undang-undang DPRK tentang kebijakan kekuatan nuklir," dengan menggunakan akronim dari nama resmi Korea Utara.

Peristiwa pada Sabtu ini juga terjadi ketika seorang prajurit AS diduga berada dalam tahanan Pyongyang, setelah meninggalkan rombongan wisata yang mengunjungi Zona Demiliterisasi.

Amerika Serikat menyatakan "sangat prihatin" tentang perlakuan yang akan diterima Prajurit Kelas Dua Travis King. Sampai saat ini, Pyongyang belum memberikan tanggapan. King seharusnya kembali ke Amerika Serikat untuk menghadapi disiplin militer setelah menjalani hukuman penjara di Korea Selatan atas kasus penyerangan. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat