AS Khawatir dengan Perpanjangan Status Darurat Keamanan di Myanmar
![AS Khawatir dengan Perpanjangan Status Darurat Keamanan di Myanmar](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/08/2795b80fcb016778cc4c2915faa20d71.jpg)
PEMERINTAH Amerika Serikat (AS) mengaku prihatin dengan keputusan junta yang berkuasa di Myanmar. Pernyataan itu muncul setelah junta memperpanjang keadaan darurat di negara tersebut selama enam bulan ke depan.
Perpanjangan status itu membuat gelaran pemilu yang telah dijanjikan militer pada Agustus batal. Junta Myanmar beralasan masih memerangi pejuang antikudeta di seluruh negeri.
"AS sangat prihatin dengan perpanjangan keadaan darurat rezim militer Burma , yang terjadi ketika rezim menjerumuskan negara itu lebih dalam ke dalam kekerasan dan ketidakstabilan," kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Matthew Miller menggunakan nama lama Myanmar.
Baca juga: Junta Ingkar Janji untuk Kembalikan Demokrasi Myanmar
Negara Asia Tenggara itu telah dirusak oleh kekerasan mematikan sejak kudeta menggulingkan pemerintahan Aung San Suu Kyi, lebih dari dua tahun lalu. Junta melakukan tindakan keras berdarah terhadap oposisi yang telah memicu pertempuran di seluruh wilayah.
"Sejak menggulingkan pemerintah yang dipilih secara demokratis, dua setengah tahun lalu, rezim militer telah melakukan ratusan serangan udara, membakar puluhan ribu rumah, dan menelantarkan lebih dari 1,6 juta orang," kata Miller.
Dia mengatakan kebrutalan rezim Myanmar yang meluas dan mengabaikan aspirasi demokrasi rakyat Burma selain memperpanjang krisis. AS akan terus bekerja dengan mitra dan sekutu di ASEAN untuk menerapkan alat politik dan ekonomi untuk meminta pertanggungjawaban rezim.
Baca juga: Tensi Politik Myanmar Melandai, Aung San Suu Kyi akan Jadi Tahanan Rumah
Bulan lalu, Washington memberlakukan sanksi terhadap Kementerian Pertahanan Myanmar dan dua bank yang dikendalikan junta, Bank Perdagangan Luar Negeri Myanmar milik negara dan Bank Investasi dan Komersial Myanmar. (AFP/Z-1)
Terkini Lainnya
Junta Myanmar Sabotase Makanan Aung San Suu Kyi
Malaysia Minta KTT ASEAN Beri Sanksi Keras Terhadap Myanmar
PBB Didesak Putus Hubungan dengan Para Pemimpin Kudeta Myanmar
Junta Ingkar Janji untuk Kembalikan Demokrasi Myanmar
Militer Myanmar Manfaatkan Warga Sipil untuk Jadi Tameng Manusia
Yenny Santoso Raih Runner-Up 1 Mrs Globe
AS Laporkan Kasus Flu Burung Keempat
Rupiah Menguat ke Rentang 16.200 per Dolar AS
IHSG Menguat Gapai 7.250, Suku Bunga AS Mungkin Dipangkas September
Gagasan Hamas Soal Gencatan Senjata Disambut Positif Israel
Rupiah Menguat Seiring Gejolak Spekulasi Suku Bunga AS Turun
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap