visitaaponce.com

Trump Klaim Kantongi Bukti Kecurangan Pemilu

Trump Klaim Kantongi Bukti Kecurangan Pemilu
Mantan Presiden AS Donald Trump mengaku memiliki bukti kecurangan dalam pemilihan umum di Georgia.(AFP)

MANTAN Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengaku memiliki bukti kecurangan dalam pemilihan umum di Georgia, setelah dirinya dan 18 orang lainnya didakwa pada Selasa (15/8). Mereka dituduh terlibat dalam upaya untuk membatalkan hasil pemilihan presiden negara bagian Georgia di tahun 2020.

Melalui platform media sosial Truth Social, Donald Trump mengumumkan bahwa sebuah laporan besar, kompleks, dan detail, yang tak dapat disangkal mengenai kecurangan pemilu di Georgia hampir selesai, dan akan diungkapkan olehnya dalam sebuah konferensi pers besar pada pukul 11.00 pagi Senin (14/8), pekan depan di Bedminster, New York.

"Dengan dasar dari laporan akhir ini, semua tuduhan terhadap saya dan orang-orang lain harus dihapuskan. Akan ada pembebasan total. Mereka tidak pernah mengejar orang yang melakukan Kecurangan dalam Pemilu. Mereka hanya mengejar mereka yang berjuang untuk mengungkap para penipu," tulis Donald Trump.

Baca juga: Dakwaan di Georgia, Bahaya Besar bagi Trump

Istilah rigger atau penipu merujuk pada orang-orang yang dianggap Trump telah melakukan kecurangan selama pemilu. Dewan juri telah mengeluarkan dakwaan sebanyak 41 pasal pada Senin (14/8) malam, setelah mendengarkan kesaksian selama satu hari penuh dari para saksi, termasuk mantan Letnan Gubernur Geoff Duncan.

Dewan juri juga mengevaluasi bukti-bukti yang diajukan oleh jaksa. Ini adalah kali keempat Trump dihadapkan pada dakwaan di pengadilan, baik di tingkat negara bagian maupun federal, sejak dirinya tak lagi menjadi presiden di Negeri Paman Sam. 

Baca juga: Mengenal Fani Willis, Jaksa Georgia yang Berhadapan dengan Trump

Tuduhan terhadap Donald Trump mencakup berbagai hal, mulai dari pembayaran diam-diam kepada seorang bintang film dewasa, usaha membatalkan hasil pemilihan nasional, menyimpan dokumen rahasia secara ilegal, hingga upaya menghalangi penyelidikan oleh pihak berwenang.

Di Georgia, Donald Trump dihadapkan pada 13 dakwaan pidana, termasuk pelanggaran Undang-Undang Organisasi Pemerasan dan Korupsi (RICO) negara bagian Georgia, pelanggaran sumpah oleh pejabat publik, konspirasi untuk menyamar sebagai pejabat publik, konspirasi untuk memberikan pernyataan palsu, dan berbagai tuduhan kejahatan lainnya. (Anadolu Agency/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat