Putin Masuk Daftar Sasaran Grup Wagner
KEMATIAN pemimpin tentara bayaran Rusia, Grup Wagner, Yevgeny Prigozhin dapat melahirkan konflik berkepanjangan. Presiden Vladimir Putin yang diduga dalang di balik kematiannya dapat dijadikan sasaran balas dendam dari ribuan anak buah Prigozhin.
Tidak ada organisasi di Rusia yang berani membunuh pemimpin Prigozhin kecuali Putin. Hampir seluruh pasukan grup ini memiliki kecakapan tempur di atas rata-rata militer Rusia.
“Badan keamanan di militer tidak akan mau bertindak sendiri,” kata Profesor Hubungan Internasional dan Ilmu Politik Universitas Toronto Aurel Braun, Kamis, (24/8).
Sekarang kata dia, Rusia menghadapi situasi di mana Putin mungkin telah mengambil tindakan yang sangat keras. Dia mencatat bahwa Grup Wagner memiliki prajurit eks militer yang sangat cakap dan mereka marah.
Baca juga: Grup Wagner Tuduh Militer Rusia di Balik Jatuhnya Pesawat yang Tewaskan Prigozhin
“Putin mungkin memandang dirinya saat ini jika dia memang memberi perintah sebagai pemburu. Namun dalam jangka panjang, dia mungkin akan mendapati dirinya sedang diburu,” katanya.
Dia menambahkan bahwa meskipun tampaknya Putin sedang mengkonsolidasikan kekuasaan dalam jangka pendek dan menunjukkan dirinya kuat. Tetapi itu juga merupakan tindakan putus asa.
“Dia menghadapi dilema ini dan dia tidak bisa menyelesaikannya. Dan ke arah mana pun dia bergerak, hal itu akan sangat berisiko dengan pukulan balik yang sangat besar,” katanya.
Baca juga: Pimpinan Tentara Bayaran Wagner, Dikabarkan Tewas Dalam Kecelakaan Pesawat
Prigozhin tidak hanya populer di kalangan militer, tetapi juga di kalangan masyarakat Rusia, kata Braun, di Rostov-on-Don, sebuah kota berpenduduk sekitar satu juta orang menganggapnya sebagai pahlawan.
Akan ada insentif untuk mempertahankan sebagian struktur Grup Wagner karena keuntungan kelompok tersebut dan karena kelompok tersebut memproyeksikan kekuatan Rusia. Namun, hal ini akan menjadi berantakan, mengingat para anggotanya, yang merupakan individu militer yang sangat terlatih dan dendam akan kematian Prigozhin.
Provokasi Prigozhin
Prigozhin, 62, mempelopori pemberontakan melawan petinggi militer Rusia pada 23-24 Juni yang menurut Putin bisa memicu perang saudara di Rusia. Pasukannya menembak jatuh helikopter serang Rusia selama pemberontakan, menewaskan sejumlah pilot yang belum dikonfirmasi dalam sebuah tindakan yang membuat marah militer.
Dia juga menghabiskan waktu berbulan-bulan mengkritik cara Rusia melakukan perang di Ukraina, sesuatu yang disebut Moskow sebagai operasi militer khusus dan telah mencoba menggulingkan Menteri Pertahanan Sergei Shoigu dan Valery Gerasimov, Kepala Staf Umum.
Banyak orang Rusia yang bertanya-tanya bagaimana Prigozhin bisa lolos setelah melontarkan kritik kurang ajar seperti itu tanpa konsekuensi. Pemberontakan itu diakhiri dengan kesepakatan Kremlin yang membuat Prigozhin setuju untuk pindah ke negara tetangga Belarus.
Namun dalam praktiknya, dia tampak bebas bergerak di Rusia setelah perjanjian yang kabarnya menjamin keselamatan pribadinya. Prigozhin memposting pidato video pada Senin (21/8), yang menurutnya diambil di Afrika dan muncul pada pertemuan puncak Rusia-Afrika di St Petersburg pada Juli
Laporan media Rusia yang belum dikonfirmasi menyebutkan bahwa Prigozhin dan rekan-rekannya telah menghadiri pertemuan dengan pejabat Kementerian Pertahanan Rusia. Pelacak pesawat, Flightradar24 menunjukkan bahwa Embraer Legacy 600 (nomor pesawat RA-02795) yang membawa Prigozhin telah hilang dari radar pada Rabu (23/8), pukul 18.11 waktu setempat.
(CNA/Z-9)
Terkini Lainnya
Arti Kemenangan Prabowo Subianto dan Vladimir Putin
Putin Ancam Korsel untuk Tidak Membantu Pasokan Senjata ke Ukraina
Rusia Terbuka Bahas Perdamaian dengan Ukraina
Tiongkok tak Peduli Kerja Sama Rusia dan Korea Utara
Putin Bawa Misi Perdamaian Global dalam Kunjungannya ke Vietnam
Hadiahi Limosin Aurus, Putin Sopiri Kim Jong Un Keliling Pyongyang
CIA : Kesalahan Putin Beri Peluang Amerika Rekrut Mata-Mata
Polandia Perkuat Perbatasan Usia Grup Wagner ke Belarusia
NATO Lindungi Anggotanya dari Ancaman Pasukan Wagner di Belarus
Putin dan Wagner Damai, Moskow Cabut Darurat Keamanan
Rusia Kumpulkan Kekuatan di Bakhmut
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap