visitaaponce.com

Kemitraan ASEAN dengan Tiongkok Menguat dalam Penanggulangan Kejahatan Nontradisional

Kemitraan ASEAN dengan Tiongkok Menguat dalam Penanggulangan Kejahatan Nontradisional
ASEAN Ministerial Meeting On Transnasional Crime.(MGN/MARIANUS MARSELUS)

PERTEMUAN ASEAN Ministerial Meeting On Transnasional Crime (AMMTC) Plus China ke-10, menguatkan hubungan ASEAN dengan Tiongkok, setelah negara tirai bambu itu ikut serta dalam penanggulangan kejahatan non radisional.

Kepala Divisi Hubungan Internasional Mabes Polri, Irjen Krishna Murti mengatakan Tiongkok menyatakan ikut serta dalam penanggulangan kejahatan nontradisional. 

Menurut Krishna, Tiongkok akan implementasi rencana kerja baru yang akan dimulai pada tahun 2024, yaitu ASEAN Plus China Senior Officials Meeting on Transnational Crime (SOMTC+China) Work Plan on Cooperation to Combat Transnational Crime (2024-2028).

Baca juga: ASEAN-Korea Selatan Tingkatkan Kerja Sama Perangi Terorisme dan Kejahatan Lintas Negara

"Rencana Kerja ASEAN-China mencakup bidang kejahatan transnasional di bawah lingkup AMMTC, seperti terorisme, perdagangan obat terlarang, perdagangan orang (TPPO), pencucian uang, pembajakan laut, penyelundupan senjata, internasional kejahatan ekonomi, kejahatan dunia maya, juga masalah keamanan non-tradisional yang disepakati bersama oleh ASEAN dan Tiongkok," jelas Krisna, Kamis (23/8) di Labuan Bajo. 

Krishna menegaskan implementasi kerja sama dalam penanggulangan kejahatan nontradisional dengan Tiongkok akan berfokus pada pertukaran informasi, pertukaran dan pelatihan personel, kerja sama penegakan hukum, dan kegiatan lainnya dalam pengembangan kapasitas.

Baca juga: Jepang Ikut di Kerja Sama ASEAN Atasi Kejahatan Lintas Negara

Menguatnya kemitraan ASEAN dengan Tiongkok merupakan salah satu bukti bahwa kejahatan bersifat universal sehingga perbedaan menjadi luntur dengan adanya kepentingan bersama untuk mencegah dan memberantas kejahatan secara bersama-sama untuk menciptakan kawasan yang lebih aman.

"Rencana Kerja akan ditinjau setiap tahun pada pertemuan Konsultasi SOMTC+China untuk memastikan relevansi yang berkelanjutan dan untuk pembaruan pelaksanaan Rencana Kerja dan dapat direvisi jika diperlukan," kata Krishna.

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Budi Ernanto

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat