visitaaponce.com

Tiongkok Perkuat Kerja Sama Pendidikan dengan ASEAN

Tiongkok Perkuat Kerja Sama Pendidikan dengan ASEAN
China-ASEAN Education Cooperation Week 2023 digelar di Guiyang, Provinsi Guizhou, Tiongkok, 28 Agustus-2 September. (Ist)

ACARA China-ASEAN Education Cooperation Week 2023 berlangsung selama enam hari, mulai 28 Agustus hingga 2 September 2023 dengan mengusung tema 'New Vision for Education Cooperation, Common Prosperity for Belt and Road' di Guiyang, Provinsi Guizhou, Tiongkok. 

Kegiatan ini diselenggarakan oleh Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Kementerian Pendidikan Tiongkok dan Pemerintah Rakyat Provinsi Guizhou, bersama Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) dan ASEAN-China Centre (ACC).

Dalam pembukaan 2023 China-ASEAN Education Cooperation Week, Selasa (29/8), Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbud-Ristek) RI Nadiem Anwar Makarim turut memberikan sambutan secara virtual. Nadiem menyoroti pentingnya kerja sama antara Tiongkok dan negara-negara anggota ASEAN sejak 2003. 

Ia menekankan pula bahwa upaya perlu difokuskan pada penyempurnaan pendidikan daripada mengubah regulasi yang ada. Salah satu contoh upaya itu, kata dia, ialah dengan mendorong penggunaan aplikasi bagi para guru dan pelajar untuk saling berkolaborasi dalam proses pembelajaran. 

Nadiem juga merinci inisiatif seperti pertukaran pelajar, kegiatan bersama, dan magang sebagai langkah-langkah dalam memperluas metode pembelajaran secara daring maupun luring. Menurutnya, kolaborasi antara institusi pendidikan dan perusahaan merupakan kunci dalam mendukung transformasi pendidikan ini.

Acara pembukaan pekan pendidikan itu juga dihadiri beberapa tokoh penting, baik secara daring maupun luring. Di antaranya Huai Jinpeng, Menteri Pendidikan Tiongkok, dan wakilnya Chen Jie, berbagai pejabat pendidikan dan kebudayaan dari ASEAN. Hadir pula perwakilan dari SEAMEO dan Kepala Badan Bahasa RI, Endang Aminuddin Azis.

Setelah pembukaan, acara kemudian dilanjutkan dengan Forum on the Development of ASEAN-China Smart Education Institute in Colorful Guizhou bertema 'Education Cooperation and Development between China and ASEAN Countries amid Digital Transformation' yang diselenggarakan China-ASEAN Colourful Wisdom Academy.

Dalam acara itu, Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Beijing Yudil Chatim menyampaikan bahwa pendidikan vokasi merupakan landasan hubungan bilateral Tiongkok-Indonesia. Lebih lanjut, Yudil menjelaskan kolaborasi baru-baru ini antara Indonesia dan Tiongkok di bidang pendidikan vokasi. 


Baca juga: Indonesia Raih Apresiasi atas Capaian Komunitas Sosbud ASEAN


Kedua negara telah sepakat untuk menawarkan siswa Diploma 3 untuk mendapatkan program 1+1+1. Program ini berarti siswa dapat mengikuti satu tahun studi di Indonesia, satu tahun studi di Tiongkok, dan satu tahun magang di industri. "Selain itu, untuk mahasiswa sarjana, kami menawarkan mereka program 2+2. Mereka juga akan menerima kursus bahasa Mandarin selama mereka belajar di Indonesia," ungkap Yudil dalam keterangannya, Rabu (30/8).

Untuk mendorong kerja sama ini lebih lanjut, ia mengusulkan agar investor memanfaatkan infrastruktur pendidikan yang ada di Indonesia daripada mendirikan universitas perusahaan atau pusat pelatihan baru. Dengan berinvestasi di lembaga-lembaga ini, mereka dapat secara efektif memanfaatkan dan mengoptimalkannya sebagai platform Corporate University atau pusat pelatihan.

"Inti dari kolaborasi ini terletak pada kerangka kerja ABG-CM, yang menyelaraskan keterlibatan Akademik, Bisnis, Pemerintah (Government), Komunitas (Community), dan Media. Universitas dari Tiongkok dan Indonesia memainkan peran penting dalam memelihara inisiatif TVET. Bisnis telah menunjukkan komitmen yang tak tergoyahkan, sementara pemerintah kedua negara berbagi visi bersama untuk menumbuhkan upaya TVET. Peran media dalam menyebarluaskan hasil dan tujuan dari inisiatif ini kepada khalayak yang lebih luas sangat diperlukan. Di mana semua hal ini sejalan dengan pengembangan pendidikan vokasi dan mendukung transformasi pendidikan yang telah disebutkan Bapak Nadiem dalam pidato pembukaannya," jelas Yudil. 

Pada acara kedua ini, turut hadir Liu Baoli, Sekretaris Eksekutif Organizing Committee of China-ASEAN Education Cooperation Week Huang Jian, Pejabat Inspektur Tingkat Satu Dari Departemen Pendidikan Provinsi Guizhou Lu Jiqing, Wakil Manajer Umum Divisi Pemerintah dan Perusahaan China Mobile Communications Group Co Ltd He Kai, CEO Nanyang Bridge Media Co Ltd Gandhi Priambodo, dan sejumlah profesor dari berbagai universitas ternama di ASEAN.

Dalam semangat kerja sama pendidikan yang lebih erat, China-ASEAN Education Cooperation Week 2023 diharapkan akan memberikan kontribusi positif bagi perkembangan pendidikan di kawasan ini, serta mendorong pertumbuhan yang berkelanjutan bagi kedua belah pihak. (RO/I-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat