visitaaponce.com

2023, Penembakan Massal di AS Capai 501 Kasus

2023, Penembakan Massal di AS Capai 501 Kasus
Peristiwa penembakan massal di Amerika Serikat tahun ini mencapai 501 kasus. Peristiwa terakhir terjadi di Texas, Minggu (17/9).(Freepik)

DATA Gun Violence Archive, yang diungkap ke publik pada Minggu (17/9), mencatat jumlah penembakan massal di Amerika Serikat (AS) melampaui 500 sepanjang tahun 2023 ini. Kelompok tersebut melaporkan angka itu terjadi sejak awal 2023 dan paling tinggi 2021 dengan 689 kasus.

Kasus terbaru, penembakan di Denver, Colorado pada Sabtu (16/9), yang menandai penembakan massal ke-500 tahun ini. Menurut Kepolisian Denver, penembakan itu menyebabkan empat orang dilarikan ke rumah sakit, dan korban kelima ditemukan selang beberapa waktu setelahnya.

Semua korbannya diperkirakan selamat, dan tidak ada penangkapan yang dilakukan hingga Minggu (17/9) pagi. Penembakan ke-501 dilaporkan di Texas sekitar pukul 01.00 pagi pada Minggu (17/9), yang menewaskan seorang pria berusia 19 tahun dan melukai lima lainnya.

Baca juga: Unjuk Rasa Ribuan Demonstran Desak Menuntut Penghentian Bahan Bakar Fosil

Salah satu korban luka berada dalam kondisi kritis. Penembakan massal di Monterey Park, California pada Januari lalu menandai penembakan paling mematikan tahun ini, di mana total 11 orang tewas dan 10 lainnya terluka di sebuah sanggar tari usai perayaan Tahun Baru Imlek.

Data dari Gun Violence Archive mencatat penembakan massal dikategorikan kasus kejahatan dengan penggunaan senjata api yang melukai atau menewaskan empat orang atau lebih. Jumlah total penembakan massal pada 2023 jauh lebih rendah dibandingkan tiga tahun terakhir.

Baca juga: Kosmonot Rusia dan Astronot AS Kompak Mendarat di Stasiun Ruang Angkasa

Namun tahun ini sudah lebih tinggi dibanding 2019 yang mencatat 414 penembakan massal, dan 2018 hanya 335 kasus. Pada 2021 merupakan tahun dengan jumlah penembakan massal tertinggi yang pernah ada di AS, dengan 689 laporan penembakan massal, menurut data Gun Violence Archive.

Jumlah penembakan massal turun pada 2022 menjadi 645, meski data FBI menunjukkan peningkatan jumlah total warga AS yang terluka dalam peristiwa tersebut antara 2021 dan 2022.

FBI mendefinisikan penembakan massal sebagai satu atau lebih individu yang secara aktif terlibat dalam pembunuhan atau upaya membunuh orang di suatu wilayah berpenduduk. Sebuah definisi yang berbeda dari metrik lain yang berfokus pada jumlah total korban dalam mengevaluasi penembakan.

Bahkan dengan penurunan tahun lalu, para pejabat FBI mengatakan dalam dua dekade terakhir telah terjadi peningkatan jumlah penembakan massal secara keseluruhan, terlepas dari kriteria yang digunakan untuk membuat penilaian. (KTSM/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat