visitaaponce.com

Belarus Harus Diperhatikan dan Bukan Hadiah Penghiburan untuk Putin

Belarus Harus Diperhatikan dan Bukan 'Hadiah Penghiburan' untuk Putin
Pemimpin oposisi Belarus Svetlana Tikhanovskaya mengajak pemimpin dunia tidak mengabaikan negaranya.(AFP)

SVETLANA Tikhanovskaya, pemimpin oposisi Belarus yang hidup dalam pengasingan, mengajak para pemimpin dunia, Selasa, untuk tidak mengabaikan negaranya yang terisolasi. Ia menyatakan Belarus tidak boleh menjadi "hadiah penghiburan" bagi Presiden Rusia Vladimir Putin dalam konteks perangnya melawan Ukraina.

"Saya mendesak mitra dan sekutu kita untuk terus memasukkan Belarus dalam agenda internasional," ujar Tikhanovskaya dalam wawancara dengan AFP di sela-sela Sidang Umum PBB di New York.

"Adalah sangat penting bahwa Belarus tetap menjadi fokus perhatian, sehingga Belarus tidak dianggap sebagai 'hadiah penghiburan' bagi Putin."

Baca juga: Menteri Pertahanan Rusia Shoigu Kunjungi Iran

Tikhanovskaya, yang menyatakan kemenangan dalam pemilihan presiden Belarus tahun 2020 melawan pemimpin berkuasa Alexander Lukashenko, telah hidup dalam pengasingan sejak pemerintah Belarus menggelar tindakan keras terhadap para pemrotes yang memprotes hasil pemilu tersebut.

Lukashenko telah berperan penting dalam upaya perang Rusia di Ukraina, dengan memungkinkan Rusia untuk melancarkan serangan dari wilayah Belarus, dan baru-baru ini, Belarus menjadi tuan rumah senjata nuklir Rusia dan tempat perlindungan bagi anggota kelompok tentara bayaran Wagner yang terkenal.

Baca juga: Paus Bahas Perdamaian di Ukraina dengan Utusan Baru Rusia

Selain itu, Tikhanovskaya menyoroti ancaman terhadap keamanan regional akibat penempatan senjata nuklir dan pasukan militer Rusia di Belarus.

Tanpa keberadaan Belarus yang demokratis dan bebas, tikhanovskaya meyakini bahwa perdamaian dan keamanan di seluruh wilayah tersebut akan sulit dicapai.

Tikhanovskaya juga mengajukan permintaan agar Mahkamah Internasional, badan hukum tertinggi PBB, memulai penyelidikan terhadap pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Lukashenko dan pihaknya.

Selain itu, ia mendesak organisasi kemanusiaan internasional untuk berperan lebih aktif di Belarus, yang saat ini mengalami wabah penahanan yang bersifat politis, termasuk tahanan politik yang mengalami kondisi kesehatan yang buruk dan tidak mendapatkan perawatan medis yang memadai.

Dalam konteks kebijakan Belarus yang menghentikan penerbitan paspor bagi warga negaranya di luar negeri, Tikhanovskaya dan timnya tengah berusaha untuk mengeluarkan kartu identitas khusus bagi warga Belarus yang tinggal di luar negeri. Harapannya agar kartu identitas ini diakui oleh pemerintah-pemerintah Eropa sebagai dokumen perjalanan yang sah dan dapat membantu warga Belarus yang berada di pengasingan.

Situasi Belarus tetap menjadi isu yang penting dan berdampak luas dalam dinamika geopolitik dan hak asasi manusia internasional. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat