PBB Peringatkan Memburuknya Kekerasan Geng Bersenjata di Haiti
![PBB Peringatkan Memburuknya Kekerasan Geng Bersenjata di Haiti](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/09/edfa3ab197796891d46b8bbf1510f4ea.jpg)
SEKRETARIS Jenderal (Sekjen) Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres menyatakan keprihatinan atas memburuknya kasus pemerkosaan, kekerasan, pertumpahan darah, dan pelanggaran hukum di Haiti.
Dalam laporan pada Rabu (27/9), dia mendesak komunitas internasional untuk memberikan bantuan keamanan dan keuangan kepada negara Karibia yang sedang mengalami masalah tersebut.
Geng-geng brutal dan bersenjata semakin meresahkan di Haiti, anggotanya menembak tanpa pandang bulu dari atap-atap rumah dan orang-orang dibakar hidup-hidup. Kondisi itu, juga mendorong kelompok-kelompok lain main hakim sendiri untuk menanggapi kekerasan tersebut.
Baca juga: Dukungan Internasional Menguat untuk Mengatasi Krisis Haiti setelah Pembicaraan PBB
"Kekerasan yang berhubungan dengan geng terus meningkat dalam intensitas dan kebrutalan, geng-geng itu memperluas kendali mereka di dalam dan di luar Port-au-Prince," kata Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres dalam laporan itu.
"Kekerasan seksual, termasuk pemerkosaan kolektif, terus digunakan oleh geng-geng untuk meneror penduduk yang berada di bawah kendali geng-geng saingannya," tambahnya.
Baca juga: Pemimpin Militer Niger Kritik Antonio Guterres dan PBB
Laporan ini disampaikan, ketika para anggota Dewan Keamanan PBB memperdebatkan mandat misi keamanan internasional, yang diminta oleh pihak berwenang Haiti.
Haiti sejak tahun lalu meminta bantuan untuk melawan geng-geng bersenjata yang sebagian besar telah menguasai ibu kota Port-au-Prince. Sementara Kenya telah menunjukkan kesiapannya untuk memimpin misi keamanan ke Haiti.
Sebelum tawaran dari Kenya, tidak ada negara yang bersedia mengambil alih komando pasukan di Haiti. Kanada sempat mempertimbangkan, tetapi menganggapnya terlalu berisiko.
Diketahui, hampir 2.800 pembunuhan tercatat antara Oktober 2022 dan Juni 2023, termasuk sekitar 80 pembunuhan menargetkan anak di bawah umur.
Laporan itu, juga menyebutkan penculikan untuk mendapatkan uang tebusan meningkat, dengan hampir 1.500 orang diculik selama setahun terakhir, termasuk 55 anak di bawah umur.
“Jumlah sebenarnya bisa jadi lebih tinggi karena keluarga tidak selalu melaporkan kejahatan semacam itu kepada pihak berwenang dan lebih memilih untuk bernegosiasi secara langsung dengan para penculik,” tulis laporan itu.
Meskipun adanya penerapan sanksi dan embargo senjata terhadap Haiti, para pengamat menilai bahwa perdagangan gelap senjata dan amunisi terus berlanjut di negara tersebut. Akibatnya, polisi kalah jumlah dan pasokan persenjataan, sementara jaksa dan hakim takut untuk mengadili anggota geng.
"Menstabilkan situasi keamanan di Haiti akan membutuhkan dukungan internasional yang signifikan, tidak hanya polisi nasional untuk memulihkan keamanan, tetapi juga di bidang pemasyarakatan, sistem peradilan, pengawasan bea cukai dan manajemen perbatasan," pungkas Guterres.
Di lain kesempatan, Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden, telah menegaskan tidak akan menempatkan pasukannya dalam bahaya. Namun, AS menawarkan dukungan logistik, termasuk melalui transportasi udara, intelijen, penginapan, dan dukungan medis. (AFP/Z-3)
Terkini Lainnya
PBB: Mayoritas Penduduk Ingin Negara Tingkatkan Aksi Atasi Perubahan Iklim
Gen Z dari Seluruh Dunia akan Hadir di Simulasi Sidang PBB di Bali
Uni Eropa: Kelaparan di Gaza sebagai Senjata Buatan Manusia
PBB: Reaksi Balik terhadap Hak Perempuan Ancam Kemajuan
Retail Kesehatan Teken Prinsip Pemberdayaan Perempuan PBB
Turki Terus Dukung UNRWA di Palestina
Malaysia Gabung Indonesia Jaga Perdamaian di Palestina
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
500 Warga Jakarta Terima Bantuan 2,5 Ton Beras dari PBB
PBB Kecam Tentara Israel yang Lepaskan Anjing ke Tahanan Palestina
Pasukan Israel Terus Bombardir Gaza Meski PBB Minta Akses Bantuan Kemanusiaan
Warga Gaza Butuh Lebih dari Sekadar Makanan
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap