visitaaponce.com

Anggota Kongres New York Kembali Terjerat Skandal

Anggota Kongres New York Kembali Terjerat Skandal
Anggota Kongres asal Partai Republik, George Santos mendapatkan 10 tuduhan tambahan baru dari Jaksa Federal.(AFP)

SEORANG anggota Kongres Republik, Amerika Serikat, yang terjerat dalam serangkaian skandal dan berita palsunya sejak pemilihan tahun lalu, kembali dihadapkan pada tuduhan tambahan dari jaksa federal.

George Santos, 35, pada Mei menyatakan tidak bersalah atas tujuh tuduhan penipuan kawat, tiga tuduhan pencucian uang, satu tuduhan pencurian dana publik, dan dua tuduhan membuat pernyataan palsu kepada Dewan Perwakilan Rakyat.

Pada hari Selasa, jaksa menambahkan 10 tuduhan baru kepada Santos, termasuk pencurian identitas dan membuat pernyataan palsu kepada Komisi Pemilu Federal (FEC).

Baca juga: AS Hentikan Bantuan ke Niger Saat Prancis Memulai Penarikan Pasukan

"Santos dituduh mencuri identitas orang dan melakukan pengeluaran dengan kartu kredit pendukungnya tanpa izin, selain berbohong kepada FEC, yang secara lebih luas berdampak pada masyarakat mengenai keadaan keuangan kampanyenya," ujar Breon Peace, Jaksa AS untuk Distrik Timur New York.

"Santos secara palsu membesarkan laporan penerimaan kampanyenya dengan pinjaman dan kontribusi yang tidak nyata, yang entah diciptakan atau dicuri."

Baca juga:  Putin: Konflik Israel-Gaza Buktikan Kegagalan AS di Timur Tengah

Santos dijadwalkan akan menjalani sidang pada 27 Oktober untuk menanggapi tuduhan-tuduhan tersebut.

Sebelumnya Santos telah mengakui memalsukan sebagian besar riwayat hidupnya, termasuk nama aslinya, agamanya - dengan klaim palsu bahwa dia beragama Yahudi - riwayat pendidikannya, dan sejarah pekerjaannya ketika ia mencalonkan diri, tahun lalu, untuk kursi di Dewan Perwakilan Rakyat yang mewakili sebagian Long Island, New York.

Menurut dakwaan awal, Santos melakukan penipuan terhadap para donatur selama pemilihan suksesnya pada November 2022, dengan mentransfer uang ke rekening pribadinya dan menggunakannya untuk melunasi utang pribadi serta membeli pakaian dari merek terkenal.

Santos juga dituduh menerima manfaat pengangguran yang seharusnya tidak dia peroleh selama pandemi virus corona, sebelum terpilih sebagai anggota Kongres.

Jaksa berpendapat bahwa dia berhasil memperoleh manfaat pengangguran sebesar US$24.000 sementara penghasilannya mencapai US$120.000 setahun di sebuah perusahaan investasi yang berbasis di Florida.

Santos telah dikecam oleh konstituen, rekan-rekannya di Partai Republik, dan anggota Kongres dari Partai Demokrat untuk mengundurkan diri, namun hingga saat ini, dia tetap menolak untuk melakukannya. (AFP/Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat