visitaaponce.com

Serangan Hamas tidak Benarkan Hukuman Kolektif terhadap Warga Palestina

Serangan Hamas tidak Benarkan Hukuman Kolektif terhadap Warga Palestina
Seorang wanita Palestin sambil memegang bantal saat dia berdiri di tengah puing-puing di luar lokasi rumah sakit Ahli Arab di Gaza tengah.(AFP/Mahmud Hams.)

SEKRETARIS Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengecam keras serangan bom di Rumah Sakit Baptis Al Ahli di Jalur Gaza, Palestina, Selasa (17/10). Guterres menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera dalam perang Israel-Gaza. 

"Serangan Hamas tidak dapat membenarkan hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina," kata Guterres berbicara dalam forum untuk memperingati 10 tahun Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) di Beijing hanya beberapa jam setelah pengeboman Rumah Sakit al-Ahli Arab di Gaza.

Sekjen PBB itu menegaskan kembali dua seruan kemanusiaan yang mendesak. Dia meminta Hamas untuk segera dan tanpa syarat membebaskan tawanan dan Israel segera mengizinkan akses bantuan kemanusiaan tanpa batas ke Gaza.

Baca juga: Rumah Sakit Dibom 500 Tewas, Palestina Umumkan 3 Hari Berkabung

"Gencatan senjata kemanusiaan diperlukan agar kedua permintaan ini dapat dipenuhi," ujar Guterres. "Terlalu banyak nyawa dan nasib seluruh wilayah yang tergantung pada keseimbangan," tambahnya.

Pidato Guterres disampaikan setelah ia mengeluarkan pernyataan yang mengutuk serangan terhadap suatu rumah sakit di Gaza. Dia mengunakan bahasa yang paling keras untuk menggambarkan kekerasan selama seminggu terakhir.

Baca juga: Sebelum Dihapus, Israel Sempat Klaim Serang Rumah Sakit di Gaza

Otoritas kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 500 orang tewas dalam serangan tersebut. Serangan itu secara luas dikecam oleh para pemimpin dunia dan kelompok-kelompok hak asasi manusia. Israel membantah bertanggung jawab atas serangan ke RS tersebut.

Perwakilan dari lebih dari 130 negara yang sebagian besar merupakan negara berkembang akan menghadiri forum di Tiongkok, termasuk sedikitnya 20 kepala negara dan pemerintahan. Berbicara mengenai tema konferensi, yaitu program Tiongkok yang terus berkembang dalam menyediakan pembiayaan dan pinjaman kepada negara-negara berkembang untuk membangun infrastruktur, Guterres mengakui bahwa banyak negara berkembang yang, "Tenggelam dalam utang," dan menyerukan, "Mekanisme keringanan utang yang efektif."

Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin juga berpidato pada acara pembukaan forum ini di Aula Besar Rakyat di Beijing. (Aljazeera/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat