Serangan Hamas tidak Benarkan Hukuman Kolektif terhadap Warga Palestina
![Serangan Hamas tidak Benarkan Hukuman Kolektif terhadap Warga Palestina](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/10/f94093568e74b2fc316f83c6ddafba15.jpg)
SEKRETARIS Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) Antonio Guterres mengecam keras serangan bom di Rumah Sakit Baptis Al Ahli di Jalur Gaza, Palestina, Selasa (17/10). Guterres menyerukan gencatan senjata kemanusiaan segera dalam perang Israel-Gaza.
"Serangan Hamas tidak dapat membenarkan hukuman kolektif terhadap rakyat Palestina," kata Guterres berbicara dalam forum untuk memperingati 10 tahun Inisiatif Sabuk dan Jalan (BRI) di Beijing hanya beberapa jam setelah pengeboman Rumah Sakit al-Ahli Arab di Gaza.
Sekjen PBB itu menegaskan kembali dua seruan kemanusiaan yang mendesak. Dia meminta Hamas untuk segera dan tanpa syarat membebaskan tawanan dan Israel segera mengizinkan akses bantuan kemanusiaan tanpa batas ke Gaza.
Baca juga: Rumah Sakit Dibom 500 Tewas, Palestina Umumkan 3 Hari Berkabung
"Gencatan senjata kemanusiaan diperlukan agar kedua permintaan ini dapat dipenuhi," ujar Guterres. "Terlalu banyak nyawa dan nasib seluruh wilayah yang tergantung pada keseimbangan," tambahnya.
Pidato Guterres disampaikan setelah ia mengeluarkan pernyataan yang mengutuk serangan terhadap suatu rumah sakit di Gaza. Dia mengunakan bahasa yang paling keras untuk menggambarkan kekerasan selama seminggu terakhir.
Baca juga: Sebelum Dihapus, Israel Sempat Klaim Serang Rumah Sakit di Gaza
Otoritas kesehatan Palestina mengatakan setidaknya 500 orang tewas dalam serangan tersebut. Serangan itu secara luas dikecam oleh para pemimpin dunia dan kelompok-kelompok hak asasi manusia. Israel membantah bertanggung jawab atas serangan ke RS tersebut.
Perwakilan dari lebih dari 130 negara yang sebagian besar merupakan negara berkembang akan menghadiri forum di Tiongkok, termasuk sedikitnya 20 kepala negara dan pemerintahan. Berbicara mengenai tema konferensi, yaitu program Tiongkok yang terus berkembang dalam menyediakan pembiayaan dan pinjaman kepada negara-negara berkembang untuk membangun infrastruktur, Guterres mengakui bahwa banyak negara berkembang yang, "Tenggelam dalam utang," dan menyerukan, "Mekanisme keringanan utang yang efektif."
Presiden Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Rusia Vladimir Putin juga berpidato pada acara pembukaan forum ini di Aula Besar Rakyat di Beijing. (Aljazeera/Z-2)
Terkini Lainnya
Terungkap, India Ekspor Roket dan Bahan Peledak ke Israel
AS Ingatkan Konsekuensi Israel jika Serang Hizbullah
Jubir Militer Israel: Tidak Mungkin Netanyahu Hancurkan Hamas
Kabinet Perang Israel Selesai, Siapa yang Tersisa?
Nasib Netanyahu dan Palestina Pascaperang
Ketua Presidium MER-C Bertemu Menkopolhukam Bahas Situasi Jalur Gaza
6 Warga Palestina Tewas dalam Serangan di Rafah dan Shujayea
Israel Diminta Hormati Resolusi Soal Libanon
Hamas Sebut Perundingan Gencatan Senjata dengan Israel Buntu di Tengah Aksi Unjuk Rasa di Tel Aviv
Rugi Akibat Boikot, MAP Group tidak Gegabah Tutup Gerai Starbucks
Puluhan Pasien Tinggalkan Gaza untuk Mendapat Perawatan Medis
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap