visitaaponce.com

Dua Pekan Berlalu, Kursi Ketua DPR AS Masih Kosong

Dua Pekan Berlalu, Kursi Ketua DPR AS Masih Kosong
Kursi Ketua DPR AS yang kosong, Selasa (17/10).(AFP/Saul Loeb)

ANGGOTA Kongres Amerika Serikat (AS) asal Partai Republik Jim Jordan ditolak oleh anggota parlemen sebagai ketua Dewan Perwakilan Rakyat untuk kedua kalinya pada Rabu (18/10). Akibatnya kursi kepemimpinan selama 15 hari membuat parlemen AS lumpuh.

Kondisi buruk menerjang Majelis Rendah Kongres sejak Ketua DPR AS dari Partai Republik, Kevin McCarthy digulingkan oleh partai sayap kanan pada 3 Oktober. Dengan begitu partai tersebut tidak dapat menangani perang di Timur Tengah, Ukraina dan ancaman penghentian pemerintahan.

Politikus pendukung Donald Trump ini sempat terkena skandal dan kehilangan empat suara dari Partai Republik. Sebanyak 22 separtainya juga menolak pencalonannya pada pemilihan kedua.

Baca juga : Amerika Veto Resolusi PBB soal Perang Israel-Hamas

Saat ini Kongres AS menjadi harapan Partai Republik untuk merespons kasus tersebut dan menyatukan partai yang terpecah belah. Kolega Jordan yang berhaluan tengah lebih dahulu mewaspadai politik sayap kanan Jordan.

Mereka menyatakan kekesalan atas upaya untuk mendapatkan suara tambahan bagi mantan atlet gulat itu.

Baca juga : Anggota Kongres New York Kembali Terjerat Skandal

"Setiap hari yang berlalu tanpa ketua DPR merupakan risiko keamanan nasional,” ujar pendukung Jordan sekaligus anggota Partai Republik asal California David Valadao.

Dia memilih calon Ketua DPR dalam Konferensi Partai Republik karena harus kembali bekerja, dan tidak bisa melakukan itu sampai memiliki ketua terpilih. Kekalahan kali kedua Jordan menjadi titik kekacauan Partai Republik.

Banyak anggota parlemen yang ikut mendorong perluasan kekuasaan terbatas dari ketua sementara yang sifatnya hanya seremonial..Meski begitu, Jordan tidak akan mengundurkan diri, bahkan juru bicaranya, Russel Dye mengatakan bahwa Jordan akan terus maju di pertarungan politik berikutnya.

Jim Jordan berasal dari Partai Republik. (Sumber : AFP/Saul Loeb)

 

Penghitungan Suara bagi Jordan

Penghitungan 199 suara yang dilakukan Jordan mencatat sejarah dalam satu abad bahwa calon dari partai mayoritas DPR turun di bawah 200. Diperkirakan akan ada kemajuan yang signifikan pada putaran ketiga pemungutan suara bagi Ketua Komite Kehakiman itu.

Rivalnya dari Partai Republik bertemu usai menyatakan sikap menentang dan keberatan terhadap Jordan. Terdapat momentum yang memungkinkan menunjuk Ketua DPR sementara Patrick McHenry secara resmi dalam jangka waktu terbatas dua atau tiga bulan guna memperluas kekuasaanya seperti mengajukan rancangan undang-undang.

Pemimpin Minoritas Demokrat Hakeem Jeffries tidak terang-terangan mendukung langkah tersebut ketika dia menghadiri pertemuan partai setelah pemungutan suara.

"Kami mempunyai dua tujuan dalam pertemuan ini. Tujuan pertama, menghentikan Jim Jordan. Tujuan kedua adalah membuka kembali DPR," tutur Jeffries.

Di sisi lain, Scott Perry, Ketua House Freedom Caucus yang beraliran sayap kanan menuturkan bahwa upaya memberdayakan McHenry akan menjadi pemungutan suara untuk berdampak buruk bagi DPR AS. (CNA/Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat