visitaaponce.com

Parlemen Libia Usir Diplomat Asal Negara-Negara yang Dukung Israel

Parlemen Libia Usir Diplomat Asal Negara-Negara yang Dukung Israel
Aksi demonstrasi warga Libia di Tripoli sebagai bentuk dukungan bagi warga Palestina(AFP/Mahmud Turkia)

PARLEMEN Libia, Rabu (25/10), mengusir duta besar dari negara-negara yang mendukung Israel, yang tengah melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza. Negara-negara yang dimaksud adalah Amerika Serikat (AS), Inggris, Prancis, dan Italia.

Israel telah melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza sejak 7 Oktober setelah Hamas melancarkan serangan ke wilayah 'Negeri Zionis' itu dan menewaskan 1.400 orang.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza melaporkan serangan udara Israel telah menewaskan lebih dari 6.500 orang, mayoritas warga sipil.

Baca juga: Erdogan Kecewa PBB Abaikan Pembunuhan Anak-Anak Palestina di Gaza

Dalam pernyataan yang dilansir di laman daring resmi mereka, parlemen Libia, yang didukung oleh Khalifa Haftar saat pemerintahan negara itu terbagi dua, juga mengancam akan menghentikan ekspor dan gas ke negara-negara pendukung Israel jika 'pembantaian' warga Palestina tidak dihentikan.

"Kami meminta duta besar negara yang mendukung entitas Zionis untuk segrea meninggalkan Libia," seru parlemen Libia.

"Jika pembantauan yang dilakukan Zionis tidak berhenti, kami menuntut pemerintah Libia menghentikan ekspor minyak dan gas ke negara-negara yang mendukung Zionis," lanjut mereka.

Baca juga: Iran Tuding Israel Lakukan Genosida di Gaza

Parlemen Libia kemudian mengecam dengan keras sikap pemerintah AS, Inggris, Prancis, dan Italia.

Parlemen Libia menuding negara-negara itu mendukung kejahatan yang dilakukan Zionis di Jalur Gaza saat pemimpin negara-negara itu menguliahi dunia mengenai hak asasi manusia dan hak semua orang untuk meraih kemerdekaan.

Warga Libia telah menggelar berbagai aksi demonstrasi sebagai bentuk solidaritas bagi warga Palestina sejak Israel melancarkan serangan udara ke Jalur Gaza, terutama sejak rudal Israel menghantam rumah sakit di Gaza pada 17 Oktober lalu. (AFP/Z-1)
 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat