visitaaponce.com

Tolak Biden, PBB Sebut Jumlah Korban Jiwa Gaza Kredibel

Tolak Biden, PBB Sebut Jumlah Korban Jiwa Gaza Kredibel
Orang-orang mengibarkan bendera Fatah dan membawa gambar dan pesan selama pawai solidaritas dengan warga Palestina di Jalur Gaza.(AFP/Hazem Bader.)

BADAN PBB untuk Pengungsi Palestina mengatakan pada Jumat (27/10) bahwa jumlah korban tewas yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan di Gaza yang dikuasai Hamas terbukti kredibel dalam konflik-konflik sebelumnya. Ini disampaikan setelah Washington meragukan angka-angka dari perang saat ini.

"Di masa lalu, dalam lima, enam siklus konflik di Jalur Gaza, angka-angka ini dianggap kredibel dan tidak ada seorang pun yang benar-benar menentang angka-angka ini," kata Ketua UNRWA Philippe Lazzarini kepada wartawan di Jerusalem. Perang meletus pada 7 Oktober setelah militan Hamas menyerbu perbatasan Gaza, menewaskan 1.400 orang, sebagian besar warga sipil, dan menyandera 229 orang dalam pertumpahan darah terburuk dalam sejarah Israel.

Israel membalas dengan serangan bom tanpa henti yang menurut Kementerian Kesehatan Gaza telah menewaskan 7.326 orang, sebagian besar warga sipil, dan 3.038 di antaranya anak-anak. Korban jiwa di Gaza merupakan yang tertinggi sejak Israel menarik diri dari wilayah Palestina pada 2005.

Baca juga: Hampir Separuh Warga Israel Menentang Invasi Darat Segera ke Gaza

Lazzarini mengatakan 57 staf UNRWA terbunuh sejak konflik dimulai. Ia menjelaskan jumlah korban tersebut mencerminkan tingkat korban yang lebih luas di Gaza.

Dia menyatakan bahwa rasio staf UNRWA yang terbunuh terhadap jumlah total pekerja outsourcing sejalan dengan rasio warga Gaza yang terbunuh terhadap keseluruhan populasi di wilayah tersebut, seperti yang disediakan oleh Kementerian Kesehatan. "Kami punya persentase yang kurang lebih sama," katanya kepada wartawan di Jerusalem.

Kementerian Kesehatan Gaza Ungkapkan Korban Jiwa 

Komentar Lazzarini muncul hanya beberapa hari setelah Presiden AS Joe Biden mengatakan dia tidak percaya pada angka yang diberikan oleh Kementerian Kesehatan Gaza. "Saya tidak menduga orang-orang Palestina mengatakan yang sebenarnya tentang jumlah orang yang terbunuh. Saya yakin orang-orang tak berdosa telah terbunuh dan ini harga dari perang yang mereka lakukan," katanya dalam konferensi pers Gedung Putih pada Rabu.

Baca juga: Pemimpin Iran Khamenei Sebut AS Arahkan Pengeboman Israel di Gaza

Sehari kemudian, Kementerian Kesehatan menanggapinya dengan merilis nama, nomor kartu identitas, jenis kelamin dan usia hampir 7.000 orang yang terbunuh di Gaza. "Kami telah memutuskan untuk mengumumkan rincian nama-nama tersebut ke seluruh dunia sehingga kebenaran tentang genosida yang dilakukan pendudukan Israel terhadap rakyat kami diketahui," kata kementerian tersebut.

Dalam catatan penjelasan yang menyertai daftar tersebut, para pejabat kesehatan mengatakan mereka memiliki database digital mengenai orang-orang yang terbunuh. Ketika menyangkut setiap rumah sakit pemerintah, informasi pribadi dan nomor identitas ditambahkan ke sistem komputer untuk setiap tubuh atau setiap pasien yang meninggal karena luka mereka.

Angka-angka ini dikirimkan setiap hari dari rumah sakit pemerintah ke pusat pencatatan di kementerian kesehatan. Sementara itu, petugas kesehatan di rumah sakit swasta mencatat kematian pada formulir khusus yang dikirim dalam waktu 24 jam ke kementerian kesehatan.

Satu layanan khusus di Kementerian Kesehatan ditugaskan untuk, "Memastikan bahwa (data) tersebut tidak mengandung duplikat atau kesalahan," sebelum menambahkan informasi tersebut ke database pusat mereka. (AFP/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat