visitaaponce.com

Israel Terus Bom Gaza Sampai Waktu yang Tidak Ditentukan

Israel Terus Bom Gaza Sampai Waktu yang Tidak Ditentukan
Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant.(AFP)

PERANG Israel dengan kelompok militan Palestina, Hamas "memasuki fase baru" dengan pemboman intensif di Jalur Gaza pada malam hari, kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant pada hari Sabtu (28/10).

"Kami telah memasuki fase baru dalam perang. Tadi malam tanah di Gaza berguncang. Kami menyerang di atas tanah dan di bawah tanah," kata Gallant dalam sebuah pernyataan video, mengacu pada terowongan militer baru yang dibangun Hamas di bawah Gaza, dikutip dari AFP.

Serangan itu dilakukan meski PBB telah meminta agar Israel menghentikan pengeboman di Gaza untuk mencegah terus bertambahnya korban dari warga sipil tak bersalah.

Baca juga : Gaza Terisolasi, 150 Lokasi Jadi Target Rudal Israel dalam Semalam

Akan tetapi, sang menteri Israel malah mengatakan, serangan bom akan terus berlanjut tanpa ada batas waktu. "Instruksi kepada pasukan sudah jelas: aksi akan berlanjut hingga pemberitahuan lebih lanjut. 

Pasukan Israel, yang didukung oleh tank, melancarkan serangan singkat Jumat (27/10) malam, dan mengklaim telah membidik 150 target di lorong bawah tanah yang diduga menjadi markas Hamas. Israel juga memutus komunikasi sehingga hampir tidak ada informasi. 

Baca juga : Israel Putus Jaringan Telekomunikasi di Gaza saat Melancarkan Serangan Darat

Selama serangan darat itu, para pejabat PBB, LSM dan media, termasuk Al Jazeera, mengalami kesulitan untuk menjangkau tim mereka di lapangan. 

Pada Sabtu (28/10), pukul 07.00 waktu setempat Hani Mahmoud dari Al Jazeera berhasil melaporkan langsung dari Khan Younis di Gaza selatan. 

Dia menggambarkan apa yang dialami warga Palestina sebagai malam paling sulit dan paling berdarah sejak awal perang ini. Otoritas kesehatan Palestina mengatakan bahwa lebih dari 7.326 warga Palestina telah terbunuh sejak 7 Oktober, ketika Israel memulai pemboman udara di Jalur Gaza. 

Hal ini, setelah Hamas melancarkan serangan di wilayah Israel yang menewaskan sedikitnya 1.405 orang di sana. 

Dia menggambarkan peristiwa yang terjadi Jumat (27/10) malam dimulai ketika juru bicara militer Israel membagikan peta yang menyatakan bahwa rumah sakit al-Shifa adalah markas besar kepemimpinan Hamas. Hamas kemudian menyangkal bahwa mereka memiliki ruangan di bawah rumah sakit tersebut. 

Satu jam kemudian, Gaza mengalami pemadaman total. “Sekitar pukul 19.00 waktu setempat, serangan besar-besaran terjadi melalui laut dan darat, terkonsentrasi di bagian utara Jalur Gaza, di sekitar rumah sakit al-Shifa,” katanya.

Hamas sebut tentara Netanyahu kalah

Dalam pernyataannya, kelompok pejuang Palestina mengatakan, para pejuangnya di Gaza sudah siaga dengan kekuatan penuh guna menghadapi serangan darat Israel, yang dibantu Amerika Serikat.

Hal itu ditegaskan Hamas setelah militer Israel memperluas serangan udara dan darat ke wilayah kantong Palestina tersebut. Kelompok perlawanan Palestina yang menguasai Jalur Gaza itu mengungkapkan bahwa para pejuangnya baku tembak dengan pasukan Israel di daerah dekat perbatasan Gaza-Israel setelah Israel meningkatkan serangan mereka di Gaza.

Pada Jumat (27/10) malam, Hamas menyatakan para pejuangnya bertempur melawan pasukan Israel di kota Beit Hanoun di Gaza timur laut dan Al-Bureij di Gaza tengah.  "Netanyahu (PM Israel) dan tentaranya yang sudah terkalahkan tak akan mampu meraih kemenangan militer apa pun," kata Hamas pada Sabtu pagi, menyebut nama perdana menteri Israel, Benjamin Netanyahu. (AFP/Z-4)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat